Wednesday 15 June 2011

Wednesday, June 15, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ibadah Pentakosta Tandai Pembangunan Katedral Santo Yoseph Pontianak. PONTIANAK (KALBAR) - Pembangunan Katedral Santo Yoseph Pontianak mulai dilakukan setelah selama beberapa minggu terakhir bangunan lama dibongkar. Kemarin (12/06/2011) pagi bertepatan hari perayaan Pentakosta dilangsungkan misa pemberkataan dan penancapan tiang pertama.

Pentakosta adalah hari raya Kristiani yang memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem, lima puluh hari setelah kebangkitan Yesus Kristus.Penancapan tiang pertama dilakukan Gubernur Kalbar Cornelis dengan menggunakan excavator.

Ia didampingi sang istri yang juga Ketua Panitia Pembangunan Katedral Frederika Cornelis. Acara dilanjutkan pelepasan burung merpati sebagai lambang Roh Kudus dan perdamaian. Dilanjutkan penandatanganan prasasti oleh Cornelis, Uskup Agung Pontianak Mgr Hyronimus Bumbun OFM Cap dan Pastor Paroki Damian Doraman OFM Cap.

Bangunan baru ini dirancang dapat menampung sekitar tiga ribu orang, dengan pembagian; ruang utama untuk dua ribu orang dan lantai dasar seribu orang. Artinya, kapasitasnya hampir tiga kali lipat bangunan sekarang yang hanya berkapasitas 1.100 orang. Kelebihan muatan memang menjadi salah satu alasan didirikannya bangunan baru. Umat Paoki Katedral saat ini jumlahnya mencapai lima ribuan orang. Sedangkan daya tampung gereja hanya 1.100 orang. Sebab lainnya adalah fisik bangunan lama yang sudah terlalu usang, karena bahan utamanya adalah kayu.

Bangunan baru ini dirancang tiga lantai. Dua lantai untuk ibadah. Sedangkan lantai dasar untuk tempat parkir yang pada hari raya besar dapat diubah menjadi tempat ibadah. Gereja baru juga lebih lebar. Tidak hanya soal bangunan. Nantinya, di halaman gereja akan dibikin taman hijau, sebagai sumber oksigen. Ada pula sudut khusus untuk devosi Bunda Maria. Bangunan baru ini akan memadukan arsitektur gothic, romantisme, medeterania, dan gaya lainnya. Namun dari luar lebih mirip miniatur Basilika Santo Petrus di Vatikan dengan atap berkubah.

Menariknya, Ricky, arsitek katedral adalah orang yang juga merancang Masjid Raya Singkawang. Anggaran untuk pembangunan gedung baru ditaksir mencapai RP 45 miliar, yang dikumpulkan dari umat. Target penyelesaiannya adalah 12 bulan dengan menggunakan jasa kontraktor Jakarta. Selama setahun kedepan peribadatan umat paroki akan dipindahkan ke Gedung Pasifikus. Sebelum akhirnya diputuskan dibongkar, sempat terjadi perdebatan soal nilai dari bangunan lama.

Sumber: Pontianak Pos