Saturday 4 June 2011

Saturday, June 04, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ibadah Perayaan Kenaikan Yesus Kristus ke Surga di Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Kota Gunungsitoli.
GUNUNGSITOLI (SUMUT) ― “Kenaikan Yesus Kristus dapat dijadikan sebagai momentum untuk lebih meningkatkan keimanan dan kepercayaan kita akan janji-janji Tuhan yang senantiasa menyertai kita dalam berbagai persoalan hidup yang kita alami,” demikian disampaikan Pendeta Beni Gulö dalam khotbahnya di hadapan jemaat Gereja Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) Kota Gunungsitoli, yang hadir dalam ibadah peringatan Kenaikan Yesus Kristus, Kamis (2/6/2011) pagi. Kebaktian tersebut dilaksanakan di Gedung Gereja BNKP Kota Gunungsitoli, Jalan W.R. Supratman No. 6 Kelurahan Pasar, Gunungsitoli.

Dalam khotbah berdurasi sekitar 30 menit itu, Pendeta Beni Gulö menyampaikan 3 janji yang menjadi perenungan bagi umat Kristiani dalam memperingati Hari Kenaikan Yesus―dalam bahasa Nias dikenal dengan Luo Wanahae Yesu―tahun 2011 ini. Ketiga janji tersebut, yaitu janji tentang terang, janji tentang keselamatan, dan janji tentang penyertaan.

Dalam memahami janji tersebut, kata Pendeta Beni, tidak berarti bahwa manusia bebas dari permasalahan. Akan tetapi, Tuhan senantiasa menyatakan diri-Nya kepada manusia asalkan manusia itu sendiri benar-benar memercayakan hidupnya dalam kendali Allah.

“Biarkanlah Yesus masuk dan bekerja dalam kehidupan kita masing-masing,” ujar Pendeta Beni. Bila manusia membiarkan Yesus masuk dalam kehidupannya masing-masing, kata Beni Gulö, akan terjadi suatu reaksi yang mampu mengubah hidup manusia menjadi lebih percaya dan menyerahkan hidup sepenuhnya ke dalam tangan Tuhan.

Pada khotbah yang terambil dari Injil Yohanes 12:32–35 itu, Pendeta Beni Gulö mengambil tema “Hidup dalam terang dan kepastian” yang bermakna bahwa dengan peringatan kenaikan Yesus Kristus, umat Kristiani diajak untuk tetap hidup sesuai dengan kehendak Allah.

Pada akhir khotbahnya, Pendeta Beni Gulö menegaskan, ketiga janji yang telah diberikan Yesus berlaku kepada seluruh manusia yang percaya kepadanya tanpa memandang asal-usul mereka. Hal itu telah digenapi pada saat hari Pentakosta atau hari turunnya Roh Kudus yang juga akan diperingati seluruh umat Kristiani.

Sumber: Nias Bangkit