Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ibadah Peringatan Kenaikan Tuhan Yesus ke Surga oleh Jemaat GKJ Manahan Solo.
SOLO (JATENG) - Jemaat Gereja Kristen jawa (GKJ) Manahan hari ini, Kamis (02/06/2011) mengadakan ibadah peringatan kenaikan Tuhan Yesus ke Surga.
Ibadah hari itu diadakan 2 kali, yaitu ibadah pukul 06.30 dan 08.30 WIB, adapun Pdt. Retno Ratih Suryaning Handayani, Mth melayani di ibadah jam 06.30 WIB. Kotbah didasarkan pada bacaan Leksionari dari Kisah Para Rasul 1: 1-11, Mazmur 93, Efesus 1: 15-23 dan Bacaan Injil dari Lukas 24: 44-53.
Dalam kotbahnya, Pdt. Ratih menyatakan mengenai masa Pentakosta yang dimulai hari ini dengan memperingati kenaikan Tuhan Yesus. Secara teologis, kita pantas bersyukur, karena setiap saat kita memperingati kenaikan Tuhan Yesus kita diingatkan bahwa Kristus Yesus Tuhan kita memiliki kekuasaan yang melampaui ruang.
Dia tidak terbatas kekuasaannya, dan di Surga Ia menyediakan tempat bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. Setiap orang percaya memiliki kepastian bahwa Allah menyediakan tempat di surga. Disaat yang sama, Tuhan Yesus mengingatkan tanggung jawab yang harus kita lakukan. Secara fisik Tuhan Yesus sudah tidak menyertai tetapi kuasa yang diberikanNya terus menyertai para murid untuk meneruskan karya keselamatan Kristus kepada dunia supaya dunia diselamatkan.
Sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ) dan Gereja Kristen Indonesia (GKI) menetapkan bersama tema pentakosta “Selagi Masih Ada Waktu”. Betapa bersyukurnya kita, ketika kita masih memiliki kesempatan untuk datang kepada Tuhan, berjumpa denganNya, betapa bersyukurnya kita pula jika kita diizinkan melihat orang-orang yang kita kasihi. Maka gunakanlah waktu itu searif mungkin.
Waktu adalah berkat yang unik dan lebih berharga daripada uang. Uang hilang masih bisa di cari, tetapi kalau waktu hilang, tidaklah akan kembali. Seringkali keberhasilan dalam hidup ini ditentukan oleh pengaturan waktu yang baik. Sering pula orang menyesal karena dulunya tidak menggunakan waktu dengan baik.
Alkitab menyatakan pergunakanlah waktu yang ada sebab hari ini adalah jahat. Pemazmur pun meminta supaya Tuhan mengajar untuk menghitung hari-hari. Ada orang bijak mengatakan “Waktu adalah kehidupan, ia tidak dapat dikembalikan dan diganti. Membuang waktumu sama dengan membuang kehidupan, tetapi menguasai waktumu sama seperti menguasai segalanya. Waktu adalah kehidupan.”
Alkitab memahami waktu sebagai “Chronos” sebuah kata yang berasal dari nama sebuah dewa, yaitu dewa Chronos. Waktu itu jelas, tegas. Kalau tidak digunakan ya hilang. Pemahaman waktu sebagai sebuah Chronos, artinya waktu dihitung dalam ukuran, 1 hari 24 jam, 1 jam 60 menit dan seterusnya. Alkitab juga memahami waktu sebagai Kairos, yang berarti kesempatan. Hidup itu harus dipertimbangkan dengan bijaksana. Kita bisa meraih sesuatu, kita bisa terbang ke langit tinggi untuk mendapatkan keinginan kita jika kita menggunakan kesempatan dengan baik.
Lukas 24: 44 menceritakan perkataan Tuhan Yesus "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
Perkataan Tuhan Yesus ditegaskan lagi di saat-saat terakhir menjelang Tuhan Yesus naik ke Surga. Tuhan Yesus menggunakan waktu-waktu terakhirnya dengan baik untuk terus meneguhkan murid-muridNya. Waktu Tuhan Yesus hidup didunia ini sangatlah terbatas, hanya 33 tahun. Akan tetapi 33 tahun kehidupan Yesus di dunia ini pengaruhnya sangatlah besar bagi dunia ini. Tuhan Yesus telah menggunakan setiap waktu, setiap detik dengan cara yang sangat mengagumkan, Ia fokus pada karya penyelamatan oleh Allah.
Dalam saat-saat sulitNya pun, Ia tetap menggunakan waktu-waktu yang ada untuk kebaikan orang lain. Dalam saat-saat terakhir perjamuan, saat bau kematian menyengat, Ia masih menggunakan waktuNya untuk mengajar para murid melayani dengan caraNya membasuh kaki para murid. Juga di tengah-tengah pergumulan menjelang kematianNya, saat di taman Getsemani, Ia masih menggunakan waktu untuk mengajar para murid berdoa. Di saat-saat terakhir menjelang kenaikanNya ke Surga ia pun masih terus mengajar para murid. Saat Tuhan Yesus naik ke Surga, Ia telah menuntaskan tugasNya dengan hasil sempurna sebab Ia menggunakan setiap waktunya dengan sempurna.
Sudahkah kita menggunakan waktu dengan bijaksana, sehingga kita memeperoleh hati yang bijaksana? Sudahkah kita menggunakan waktu dengan bijaksana sehingga bisa seimbang hidup kita? Sudahkah kita menggunakan waktu kita untuk memaafkan orang-orang yang telah melukai kita, atau sudahkah kita menggunakan waktu untuk meminta maaf pada orang-orang yang telah kita lukai? Sudahkah kita sudah memberikan waktuu untuk cinta yang tulus pada orang-orang yang kita kasihi?
Sudahkah kita setiap hari menggunakan waktu untuk bersekutu, membangun hubungan dengan Allah? Sehingga ada nilai-nilai yang kita wariskan kepada generasi penerus kita.
Mari kita lakukan selagi ada waktu, supaya kelak tidak ada penyesalan dalam hidup kita.
Sumber: GKJ Manahan