JAKARTA - Menteri perdagangan Mari Elka Pangestu meminta umat Katolik Indonesia agar melupakan kenyataan sebagai kelompok minoritas, dan bekerja secara profesional sesuai ajaran agama Katolik.“Kita memang kelompok minoritas. Tapi kita harus bekerja secara profesional sesuai dengan ajaran Katolik.,” kata Mari kepada sekitar 500 orang yang menghadiri Novena pekan lalu di Jakarta Selatan.
Novena dengan tema Bersama Perawan Maria dalam Menyambut Buah-buah Roh’ diselenggarakan oleh Persekutuan Devosi Maria Jakarta, dan akan berakhir 1 Juni kemarin.
Mari menambahkan, sebagai seorang Katolik keturunan Cina di Indonesia, ia benar-benar menyadari bahwa ia berasal dari kelompok minoritas. “Tapi saya profesional dalam setiap keputusan yang saya ambil,” lanjutnya.
Mengomentari tuduhan tentang pembelian pesawat (Merpati) buatan Cina, yang dinilai sebagain kalangan ‘untuk kepentingan kalangan sendiri” ia mengatakan bahwa kejahatan harus dibalas dengan kebaikan. “Saya memilih cara-cara yang saya pikir demi kepentingan banyak orang, bukan kepentingan kelompok,” kata Mari.
Lebih lanjut ia menjelaskan para Suster telah mengajarkan kepadanya sewaktu masih kecil bahwa orang tidak boleh berbohong dan untuk melakukan sesuatu yang baik tanpa menuntut imbalan.
“Ajaran Katolik telah menginspirasi dan member saya semangat untuk berjuang demi kepentingan umum dan juta untuk orang-orang yang terpinggirkan,” kata Mari.
Sumber: Cathnews Indonesia
