Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pdt Andreas Yewangoe Nilai Kasus Contekan Massal di Surabaya Jadi Tanda Sakitnya Indonesia.
JAKARTA - Kasus laporan kecurangan saat Ujian Nasional (UN) di SDN Gadel II Surabaya oleh Siami dan Widodo yang berujung pengusiran terhadap mereka dianggap sebagai wujud bangsa yang bermasalah.
"Bangsa ini sakit. Yang benar jadi salah, yang salah jadi benar," Ujar Ketua Umum Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), Pdt Andreas Yewangoe, seusai seminar Yap Thiam Hien Memorial Lecture" di Universitas Kristen Indonesia, Jl Mayjen Sutoyo, Jakarta, Selasa (14/06/2011).
Menurutnya ini merupakan iklim berbahaya yang sedang terjadi di Indonesia. Masyarakat justru nyaman dengan kecurangan.
"Inilah iklim yang menguasai kita sekarang. Ibarat air yang keruh dan ada ikan di situ dan mereka sudah nyaman, pas dikasih air yang bersih malah pusing dia," Ujarnya.
Siami dan Widodo melapor ke kepala SDN Gadel II Surabaya bahwa anaknya, AL, diperintahkan guru memberikan sontekan secara massal ke siswa lainnya saat UN SD beberapa waktu.
Akibat laporan itu, mereka justru jadi bulan-bulanan wali murid yang lain, karena kelulusan anak mereka jadi tidak jelas dan beberapa guru mendapat sanksi.
Warga yang justru mendesak Siami dan Widodo diusir membuktikan bahwa masyarakat senang dengan ketidakjujuran.
"Ketika ketidakjujuran sudah ditanamkan pada anak-anak, dalam hal ini menyontek, dan hal ini dianggap biasa, ini akan berlangsung terus menerus, bangsa ini tidak akan putus dari malapetaka." Ujar Yewangoe.
Sumber: media Indonesia