Monday, 27 June 2011

Monday, June 27, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pengungsi Kristen Myanmar di India Tuntut Perlindungan Hukum. NEW DELHI (INDIA) - Ribuan pengungsi kristen yang melarikan diri dari serangkaian penganiayaan di Chin Burma berunjuk rasa menuntut perlindungan hukum di India dan kebebasan beragama di Myanmar.

Sedikitnya 3.000 pengungsi Kristen dengan membawa spanduk putih bergambar salib merah melakukan aksi long march menuntut dunia, khususnya PBB menjamin keselamatan dan kebebasan mereka beribadah. Sebagian lagi meneriakkan dengan lantang kalimat “Kami ingin hak asasi manusia” , “kita menginginkan keadilan ".

"Yang kami suara kan adalah "agar kami dapat kembali tinggal di tempat kami sendiri, Negara Chin, dengan bebas menjalankan iman Kristen, budaya dan bahasa, "kata Steven Ral Kap Tluang, Presiden Komite Pengungsi Chin, kepada Christian Post.

Sebuah survei yang dilakukan bulan Mei 2011 lalu oleh CRC menunjukkan bahwa lebih dari 25 persen dari pengungsi Kristen Myanmar di Delhi menjadi korban penyerangan, perkosaan, pelecehan seksual, penggusuran paksa dan kejahatan lainnya. Ironisinya, seperi dilangsir Christianpost, Polisi tidak sedikit pun mengambil tindakan terhadap pelaku.

Rezim militer Myanmar , telah menghancurkan ratusan gereja di wilayah Chin. Sebuah laporan berjudul, "Hidup di bawah Junta: Bukti Kejahatan terhadap Kemanusiaan di Negara Chin Burma," menunjukkan tentang betapa hebatnya kekerasan penguasa di negara tersebut terhadap orang Kristen

Sumber: Refomata