Tuesday 14 June 2011

Tuesday, June 14, 2011
2
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Persipura Menang Liga Super Indonesia 2010-2011: Allah Kuasa Melakukan Segala Perkara.
JAYAPURA (PAPUA) - "Allah Kuasa melakukan segala perkara, oohh, Allah ku maha kuasa. Dia ciptakan seisi dunia, atur segala masa Allah ku maha kuasa..".

Sepetik lagu yang dinyanyikan berulang oleh para pemain Persipura Jayapura usai memenangkan pertandingan melawan Persisam Samarinda, Rabu (08/06/2011) menandakan betapa kesebelasan ini sangat mengandalkan Tuhan disetiap pertandingannya.

Hal tersebut juga diakui oleh Pelatih Persipura, Jaksen Tiago kepada Kompas, Maret lalu. ia mengatakan bahwa persekutuan doa menjadi salah satu pendukung semangat tim" Sentuhan rohani itu dampaknya luar biasa kepada anak-anak. Setiap hari Minggu, sudah pasti kami melakukan ibadah. Kalau kita besok mau bertanding, kita datangkan pendeta malamnya. Misalnya di Jakarta, kita datangkan pendeta. Kalau di Papua, kita punya tim pendeta. Ada enam atau tujuh pendeta yang memimpin ibadah kita. Kadang kalau ada pemain yang memiliki persoalan, mereka berdoa khusus untuk pemain." Tandasnya.

Diakui Jacksen mukjizat selalu terjadi kemanapun Persipura pergi karena motivasi positif yang selalu ditanamkan dengan menyebut nama Tuhan juga setiap ayat dari Alkitab. "Setiap rapat, kita selalu menyebut nama Tuhan. Kita menutup rapat pertandingan dengan ayat dari Alkitab. Kita bicara, jangan menghalangi Tuhan. Biarkan Tuhan bekerja. Kalian tingggal bekerja dengan sepenuh hati. Tuhan akan buka jalan hasil yang kita inginkan. Puji Tuhan sampai saat ini, mereka bisa melihat mukjizat-mukjizat yang terjadi."

Disambut Sukacita Semua Pihak
Sebagai bukti dukungan warga Jayapura kepada timnya, sejak pagi tadi ribuan warga Jayapura dan sekitarnya, memadati pinggir jalan raya sepanjang Sentani hingga Kota Jayapura  untuk menyambut tim Persipura setelah berhasil menjuarai Liga Super Indonesia 2010-2011.

Berbagai ekspresi dilakukan warga, ada yang mengenakan kostum dan atribut warna merah dan hitam, sebagai warna tim Mutiara Hitam, ada pula yang mewarnai wajahnya dengan cat merah hitam, menbawa bendera merah dan hitam dan berbagai bentuk ekspresi lainnya, mereka terkonsentrasi di berbagai tempat di tepi Jalan Raya Abepura-Sentani. Jalur itu akan dilewati iringan tim Persipura.

Mereka juga tampak membawa bendera Brasil sebagai penghormatan kepada pelatih Persipura Jacksen F Tiago yang juga warga negara dengan persepakbolaan terbaik dunia itu.

Warga berasal dari Kabupaten Keerom yang wilayahnya paling dekat dengan Kota Jayapura sejak Senin (13/06/2011) malam sudah tiba di Port Numbay, sebulan untuk Kota Jayapura itu. Mereka rela tidur di pinggir jalan yang akan dilalui konvoi kendaraan pembawa tim Persipura.

Seorang warga Abepura, Ronald Manufandu, mengaku, bersama beberapa rekannya sejak pagi hari di depan Kantor Pos Abepura guna menyambut tim Persipura."Persipura tim hebat, pantas untuk disambut seluruh masyarakat Papua. Mereka telah mengharumkan persepakbolaan Papua dan Indonesia," katanya.

Seorang warga setempat lainnya, Ny. Rina Kale, menyambut gembira kemenangan Persipura pada musim kompetisi 2010-2011."Saya bersama keluarga tak ingin kehilangan momentum kedatangan tim Persipura ini. Makanya kami rela berdiri di pinggir jalan," katanya.

Selain ibu beberapa hamba Tuhan juga turut mengekspresikan kemeangan persipura dengan membuat lagu salah satunya oleh Pdt. Rainer Scheunemann. Seorang Pendeta yang juga Ketua Bidang Teologi dari Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua ini.

"..Tiga bintang, bintang tiga, Persipura juara sejati, trada yang bisa menandinginmu.. Tahun 2005 suatu kejutan, tahun 2009 suatu keajaiban, tahun 2011 luar biasa hebatmu!.."

Begitulah sepenggal baris dari lagu yang dinyanyikan bersama dengan anaknya Jan Scheunemann, Pdt. Rainer menyebut duo Bapak-Anak yang kompak ini sebagai grup band "White Papuans" menyanyikan sebuah lagu yang berjudul "Persipura Bintang Tiga", yang kemudian di unggah di situs You Tube.

Tujuan pembuatan lagu ini menurut pendeta Rainer, untuk menyambut pesta juara tim Mutiara Hitam, Persipura Jayapura yang memenangkan Liga Super Indonesia 2010-2011.

Ayub Ndiken, seorang pelayan Tuhan di Gereja Bait-el saat kemenangan Persipura melawan Persisam mengatakan ”Puji Tuhan untuk prestasi ini, Persipura telah mengharumkan nama Papua, dan Persipura telah menjadi berita yang menjadi penghibur bagi kita dari maraknya berita-berita korupsi yang dilakukan pejabat-pejabat Negara ini, selamat dan terimakasih untuk Persipura, Pak Kambu, Pak Rudi Maswi dan Pak BTM, Tuhan Berkati”, ungkapnya kepada Bintang Papua.

Hal ini menandakan betapa kuatnya dukungan warga di Papua kepada Persipura Jayapura, terlepas dari status, jabatan, suku dan agama. Sehingga perjalanan mereka selalu disertai dengan doa dari pemain, keluarga serta warga papua serta para simpatisannya.

Tim kebanggaan masyarakat Papua itu telah tiba di Bandara Sentani, sekitar 25 kilometer dari Abepura, Jayapura, dengan menggunakan pesawat komersial pada Selasa pukul 07.45 WIT.

Tim itu didampingi pelatih Jacksen F Tiago, manager Rudy Maswi, dan Ketua Umum Persipura, MR Kambu.

Setiba di Sentani, tim mutiara hitam itu langsung diarak keliling Ibu Kota Kabupaten Jayapura hingga Kota Jayapura.

bergulir hingga puncak musim dengan mengumpulkan 55 poin dan empat kali kalah.

Kapten Persipura, Boaz Salossa, sementara menjadi pencetak gol terbanyak dengan 20 gol.

Sumber: Tim PPGI