"Bersama dengan pemimpin Kristen yang diwakili dalam Forum Sudan dan Dewan Ekumenis Gereja yang ada di sudang dan di seluruh dunia, kami menyesalkan tingkat pemasangan agresi dan pertumpahan darah di Kordofa Selatan Negara dan kekerasan tanpa pandang bulu pada bagian dari pasukan pemerintah terhadap warga sipil".
"Banyak desa telah dibom Lebih dari 53.000 orang telah diusir dari rumah mereka Katedral Anglikan baru di Kadugli telah dibakar. Personil PBB di ibukota, Kadugli menyatakan bahwa mereka tidak mampu menghalangi kekerasan terhadap rakyat sipil sebab nyawa mereka sendiri terancam"
"kota telah telah dikuasai oleh tentara dengan menggunakan kekuatan militer penuh. mereka digunakan oleh pasukan pemerintah untuk menundukkan milisi di daerah tersebut, menuai hasil yang mengerikan bagi masyarakat setempat. Banyak pembunuhan brutal yang dilaporkan".
"Kekerasan ini merupakan ancaman utama bagi stabilitas Sudan sama seperti negara baru Sudan Selatan pada masa-masa yang akan datang" sebab menurutnya tantangan bantuan kemanusiaan sangat besar sama seperti situasi di Darfur, Ia juga mengajak masyarakat dunia agar mendoakan masyarakat sipil di Kordofa, sebab mereka berada dalam tekanan dan teror pemerintah bersama kroninya.
"Kesadaran internasional dari situasi ini adalah penting. Dewan Keamanan PBB, Uni Eropa, Liga Arab dan Uni Afrika harus bekerja sama dalam menjamin akses kemanusiaan dan keamanan bagi warga, dan kami berharap bahwa pemerintah kita sendiri, yang telah menyatakan komitmennya untuk masa depan yang damai untuk Sudan, akan memainkan bagian penting dalam hal ini. " Ujarnya
Sumber:Anglican Communion
