Thursday 23 June 2011

Thursday, June 23, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Wabup Luwu Timur Hadiri Syukuran Paskah Gereja Katolik Se-Lutim.
MALILI (SULSEL) - Menata sikap dan perilaku hidup terutama dengan sesama saudara akan menciptakan rasa persatuan dan kesatuan dengan sesama saudara dalam pengejawantahannya dilakukan dengan cara mengendalikan diri dari perbuatan dan perkataan yang dapat meretas keselarasan hubungan sosial kemasyarakatan.

Demikian yang disampaikan Wakil Bupati Luwu Timur, Muhammad Thorig Husler dalam sambutannya pada Syukuran Paskah Geraja Katolik Se-Luwu Timur di Lapangan Merdeka Malili, Sabtu (11/06/2011) lalu.

Dihadapan ribuah jemaat Gereja Katolik Se-Luwu Timur, Wakil Bupati kembali mengingatkan agar umat Katolik senantiasa bersinergi dalam kehidupan bermasyarakat dan jangan mudah terprovokasi dengan oknum-oknum atau kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. “Jaga kebersamaan kita di Luwu Timur ini, jangan sampai karena ulah oknum tidak bertanggung jawab, maka keharmonisan kita tercerai berai,” pesan Husler.

Lebih lanjut, Husler mengingatkan, “Perayaan paskah bukanlah sekedar rutinitas gerejawi, tapi mari memaknai peryaan kebangkitan ini dengan kebersamaan kita mendorong upaya-upaya pemerintah daerah dalam pembangunan di Luwu Timur dan bukan hanya perayaan ritual tetapi memiliki makna universal yaitu kebangkitan pencapaian kesejahteraan bersama.”

Senada dengan Wakil Bupati, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Luwu Timur, Haji Ardias Barah menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh umat beragama di Luwu Timur atas jalinan silaturahmi sesama anak bangsa dengan mengedepankan toleransi dan tenggang rasa dalam menyikapi perbedaan yang merupakan realitas bangsa Indonesia. “semangat ‘kekitaan’ harus terus kita tumbuhkembangkan bersama sehingga tercipta harmoni kehidupan bersama,” ujarnya.

Syukuran Paskah bersama ini dimeriahkan penampilan dari beragam etnis di kabupaten Luwu Timur seperti persembahan musik bambu, paduan suara Paroki, Gendang Tradisional, Tari Ma’papangan, Tari Ma’parapa, Taro Motaro, Tari Maondre, Tari Bali, Tari Batak, Acapella Singers, Tari Sanda Oni, Musik Lesung dan Tari Dero.

Perayaan yang mengambil tema Menata Kehidupan Bangsa dalam Bingkai Harmoni Sosial karena sebagai warga masyarakat Luwu Timur, kami umat Katolik ingin mengambil bagian dan bekerjasama dengan pemerintah, seluruh rakyat dan semua stakeholder yang membangun daerah ini dalam laporan ketua panitia pelaksana perayaan paskah bersama, Philipus Tandi.

Sumber: Pemkab Luwu Timur