Monday 18 July 2011

Monday, July 18, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Cendekiawan Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Bertemu Bahas Pergumulan Gereja. MANADO (SULUT) - Berbagai persoalan yang menyelimuti Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) belakangan ini kembali dikupas tuntas dalam pertemuan Cendikiawan GMIM yang berlangsung di Hotel Grand Puri Manado, Sabtu (17/07/2011).

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh para cendekiawan mulai dari unsur birokrat, akademisi dan rohaniawan GMIM membicarakan persoalan yang melanda GMIM saat ini diantaranya kisruh gaji pegawai di RS Pancaran Kasih yang sudah beberapa bulan belum dibayar oleh pihak Rumah Sakit dan UKIT Tomohon.

Pdt Boyke Mait peserta pertemuan cendekiawan dari unsur Rohaniawan dan Fabian Warouw dari forum pemerhati GMIM saat bertandang ke kantor Tribun Manado Minggu (17/07/2011) menjelaskan dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh 63 peseerta yang begitu getol mencari solusi dan jalan keluar dari permasalah yang dialami GMIM saat ini.

"Kami sebagai pemerhati GMIM dalam diskusi yang berlangsung Sabtu lalu menggumuli permasalahan yang terjadi di GMIM," kata Fabian didampingi pdt Mait kemarin.

Kegiatan ini lanjutnya sebagai suara kenabian dari warga GMIM kepada Badan pekerja majelis Sinode (BPMS) untuk ditindak lanjuti. "Untuk itu telah kami tunjuk tim untuk membawa pokok-pokok pikiran tersebut pada BPMS," tambah Fabian.

Adapun mereka yang ditunjuk untuk membawa pokok-poko pikiran kepada BPMS diantaranya wakil gubernur sulut pnt.Djouhari Kansil dan Asiano Gemmy Kawatu Asisten III pemprov Sulut mewakili Cendekiawan dari unsur Birokrat, Prof Jotje Umboh, Prof Lotje Kawet, dan Prof Max Mantik mewakili Cedekiawan dari unsur akademisi.

Menurut Jotje Umboh satu diantara Cendekiawan dalam keterangannya yang disampaikan oleh Fabian Warouw forum Cendekiawan ini merupakan gerakan moral untuk kedamaian dan persatuan dalam lingkup gereja yang bersaksi.

"Bukan sama sekali organisasi melawan BPMS," tegasnya menirukan perkataan Umboh. Untuk itulah dari hasil pertemuan antar para Cendekiawan meminta kepada para Cendekaiwan bersama dengan warga gereja untuk menggumuli persoalan yang terjadi pada GMIM saat ini.

"Sambil berdoa dan mengampuni satu sama lain supaya badai di GMIM bisa capat berlalu," tambahnya. Terpisah hal yang sama juga disampaikan oleh pdt Boyke Mait yang memberi apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh Cendekiawan yang berani membahas permasalahan yang melanda GMIM saat ini. "Secara pribadi saya melihat forum ini merupakan hal yang positiv dari warga GMIM," kata dia.(Tribun Manado)