Sunday, 17 July 2011

Sunday, July 17, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Polres Poso Selidiki Bom Rakitan di samping Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Eklesia Ranonuncu. PALU (SULTENG) - Aparat Kepolisian Resor Poso, Sulawesi Tengah, menyelidiki pemilik bom rakitan yang ditemukan seorang warga setempat di samping sebuah gereja di wilayah itu.

"Masih penyelidikan, nanti dikabari kalau sudah ada perkembangannya," kata Kasubbid Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Sulteng Kompol Rostin Tumaloto kepada wartawan di Palu, Jumat (15/07/2011).

Ia mengatakan, bom rakitan itu pertama kali ditemukan Ferdi Toganda (25), seorang warga Kelurahan Ranonuncu, Kecamatan Poso Kota Selatan di samping Gereje Kristen Sulawesi Tengah (GKST) Jemaat Eklesia, pada Rabu (13/07/2011) sekitar pukul 13.00 WITA.

Saat itu, kata Rostin, saksi mata Ferdi sedang membersihkan halaman Gereja Eklesia dan tiba-tiba melihat sebuah benda mencurigakan.

Khawatir terjadi apa-apa, saksi Ferdi kemudian melaporkan penemuan benda mencurigakan itu kepada anggota Satuan Sabhara Polres Poso bernama Briptu Yanto.

Selanjutnya, Briptu Yanto melaporkan penemuan benda tersebut kepada anggota identifikasi Polres Poso. "Setelah diperiksa, ternyata benda mencurigakan yang ditemukan Ferdi benar adalah bom rakitan," kata Rostin.

Sekarang polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa pemilik bom rakitan tersebut. Bom rakitan itu terbuat dari pipa besi yang sudah dalam keadaan berkarat.

Selain itu, jelas Rostin, panjang dari bom rakitan itu sekitar 20 cm dengan rangkaian satu sumbu bakar dan juga satu buah detonator.

Untuk kepentingan penyelidikan, kepolisian setempat telah mengamankan bom rakitan tersebut ke Mapolres Poso.

"Sudah diamankan dan masih dalam proses penyelidikan," ujar mantan Kapolsek Palu Timur, Kota Palu, Sulteng itu.

Sebelumnya, pada 10 Juni 2011 sebanyak tiga buah bom rakitan siap ledak berhasil ditemukan aparat tim gabungan Detasemen Khusus 88 Mabes Polri, Polda Sulawesi Tengah, dan Polres Poso di belakang sebuah gereja di wilayah itu.

Tiga bom rakitan yang dililit lakban warna kuning itu ditemukan di belakang sebuah Gereja Protestan Ranindaya, Desa Pinedapa.

Selain tiga bom rakitan, di lokasi itu aparat gabungan juga menemukan dua pucuk senjata api rakitan laras panjang dan satu buah popor senjata.

Tak hanya itu, tiga buah magazen laras panjang SS1, 58 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 51 butir amunisi jungle US Carabin, dan satu buah ikat pinggang juga diamankan dari lokasi penyisiran di sebuah kebun milik warga setempat menuju arah Desa Lape berinisial PM.

Barang bukti itu ditemukan aparat di atas bronjong batu, disimpan di dalam sebuah karung beras dan kemudian ditutup seng multiroof. (Antara)