Sunday 24 July 2011

Sunday, July 24, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gawai Adat Dayak Hiasi Perayaan 50 Tahun Karya Keuskupan Sintang.
SINTANG (KALBAR) - Akulturasi antara adat istiadat dan agama yang dilaksanakan dalam merayakan gawai adat Dayak di Rumah Panjang Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai terlihat indah dan unik. Pelaksanaan gawai Dayak dan perayaan 50 Tahun berkaryanya Keuskupan Sintang dengan cara mengadakan misa syukur dan ritual adat.

Misa syukur yang dilaksanakan pada 20 Juli 2011 di pimpin oleh Uskup Sintang Mgr. Agustinus Agus, Pr didampingi 11 orang pastor dan upacara adat yang dilaksanakan pada 17 Juli 2011 dipimpin oleh H. Bintang selaku tokoh adat setempat.

Pada acara misa syukur tersebut tampak ribuan umat Katolik Paroki Lebang dan Paroki Kelam Dedai menghadiri kegiatan tersebut. Misa yang dilaksanakan di halaman Betang Ensaid Panjang berlangsung meriah karena beberapa bagian dalam misa tersebut menggunakan bahasa Dayak Desa, Lebang, Batak, Flores dan Jawa. Uskup Sintang Mgr.

Agustinus Agus, Pr juga memberkati benih padi, parang, beliung, kapak, dan salib yang akan di tanam musim berladang tahun depan.
Uskup Sintang menjelaskan rekomendasi KWI untuk seluruh gereja katolik untuk menjalin dialog dan kerjasama dengan seni budaya, dan orang miskin.

Kita hendaknya merayakan gawai dengan tata cara agama dan adat istiadat masing-masing suku. Misa syukur dan upacara adat ini dalam rangka kita mengucapkan syukur atas hasil panen tahun lalu, memulai musim berladang berikutnya dan memohon ampunan Tuhan jika kita selama menjalani musim berladang yang lalu melakukan kesalahan.

Dia ingin masyarakat terus menerus mengelola sumber daya alam yang ada untuk mencapai kesejahteraan, buka lahan dan tanami karet, lakukan itu terus menerus, itu akan memberikan masa depan yang sangat baik bagi kita.

Kebijakan gereja Katolik dalam kaitan seni budaya ialah sangat mendukung dan mendorong agar seni budaya yang ada dalam setiap suku bisa berkembang. Kalau bisa seni, budaya dan adat istiadat tumbuh dan berkembang bersama semakin kuatnya iman kita dan berkembangnya gereja.(Tribunews)