Sunday, 3 July 2011

Sunday, July 03, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gedung Pusat Alkitab (Bible Center) Akan Diresmikan Akhir Tahun 2011.
JAKARTA - Gedung Pusat Alkitab sudah rampung 45 persen dan diharapkan dapat selesai dibangun dan diresmikan pada akhir tahun ini.

Pembangunan Gedung Pusat Alkitab di atas lahan seluas 1189 m² dengan status tanah Hak Milik SHM No. 724 tertanggal 23 September 2002 atas nama Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia di Salemba Jakarta sudah rampung lebih dari 45 persen dan direncanakan akan diresmikan pada akhir tahun 2011. Demikian disampaikan Ketua Panitia Pembangunan Gedung Pusat Alkitab Soy Martua Pardede pada konferensi pers di lantai 2 Kampus Universitas Pertahanan Indonesia, Salemba, Jakarta, Sabtu (02/07/2011).

"Gedung Pusat Alkitab atau Bible Center ini adalah milik umat Kristiani dari semua unsur. Sehingga diharapkan seluruh umat Kristiani di Indonesia akan mendukung dengan berbagai cara yang sudah kami programkan sebelumnya," ujar Soy Martua didampingi Erna dan Saefuddin dari Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dan Humas Rina Ginting.

Dijelaskannya, saat ini pembangunan Gedung Pusat Alkitab terus dilakukan dan setelah topping off pada bulan Juli, diharapkan Gedung Pusat Alkitab sudah akan selesai dibangun dan diresmikan sebelum akhir tahun ini. Gedung berlantai 10 tersebut akan menjadi pusat dari berbagai kegiatan terkait Alkitab. Antara lain sebagai Perpustakaan Biblika, Museum Biblika, dan toko buku yang menyediakan Alkitab dalam berbagai jenis tampilan dan bahasa. Baik Alkitab dan buku dalam bahasa daerah di Indonesia maupun bahasa internasional. Juga sebagai sarana untuk berbagai kegiatan terkait dengan studi Alkitab, baik berupa penelitian, penelaahan, pengkajian, penerjemahan, informasi dan berbagai layanan lainnya. Di samping itu, gedung tersebut juga memiliki hall dan ruangan yang dapat digunakan masyarakat umum dan institusi seperti bank dan kantor.

Meningkatkan Pelayanan

"Gedung Pusat Alkitab diharapkan dapat meningkatkan pelayanan LAI bagi gereja dan umat Kristiani di Indonesia dan menopang pemberian subsidi harga Alkitab bagi umat yang tidak mampu. Dengan segala kerendahan hati, kami mengajak seluruh pengguna Alkitab untuk turut ambil bagian dalam peran besar dalam Pembangunan Gedung Pusat Alkitab melalui dukungan dana, barang maupun doa agar pembangunan dapat diselesaikan sesuai dengan rencana," seru Soy sembari menambahkan bahwa mulai dari peletakan batu pertama 9 Februari 2009 lalu berbarengan dengan Ibadah Syukur HUT ke-55 LAI, pihaknya sudah melibatkan wakil-wakil utusan Gereja Aras Nasional untuk pembangunan gedung tersebut.

Diantaranya, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-gereja Pentakosta di Indonesia (PGPI), Gabungan Gereja-gereja Baptis di Indonesia (GGBI), Persekutuan Gereja/Lembaga Injili di Indonesia (PGLII), Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK), Bala Keselamatan, Gereja Orthodox Indonesia (GOI), dan Persekutuan Gereja-gereja Tionghoa di Indonesia (PGTI) serta wakil pemerintah. Antara lain Dirjen Bimas Kristen Protestan Departemen Agama RI dan Dirjen Bimas Katolik Departemen Agama RI. Serta juga para tokoh masyarakat Kristiani Indonesia, serta Pengurus, Pengawas dan Pembina LAI.

Dalam konferensi pers tersebut juga dilakukan pemutaran film singkat bertajuk "Bersama Menjadi Saluran", dimana diketengahkan informasi masih perlunya lebih banyak lagi produksi Alkitab bagi umat Kristiani di Indonesia. Dimana jumlah produksi Alkitab baru sekitar 9,7 juta sedangkan umat Kristiani di Indonesia berjumlah lebih dari 20 juta jiwa. Diungkapkan pula, berbagai cara sudah dilakukan untuk hal tersebut namun hasilnya masih perlu untuk terus ditindaklanjuti. Dari hal ini kemudian muncul keinginan mengelola aset lewat pembangunan Gedung Pusat Alkitab dengan biaya Rp 50 Miliar lebih dan telah diberikan modal awal Rp 8 Miliar dari LAI.

"Saat ini kita sudah menerima banyak bantuan dari berbagai pihak dan kami juga melaksanakan beberapa kegiatan dilakukan untuk menggalang dana antara lain Malam Dinner dan Malam Pujian bertema "The Power of the WORD" (Kasih-Nya Membangun), juga dari donatur dan mitra LAI serta gereja-gereja. Selain itu ada pula ditawarkan Program Kaveling, Program Koin dan Kupon Gerakan Sejuta Pendukung Bible Center bagi umat Kristiani yang ingin memberikan dukungan.

Komisi Pengelolaan dan Pengembangan Aset (Komisi PPA) LAI sebelumnya secara khusus telah membentuk Panitia Pembangunan Gedung Pusat Alkitab yang terdiri dari para mitra dengan berbagai profesi dan latar belakang. Sebagai Ketua Panitia Pembangunan Gedung Pusat Alkitab ditetapkan Soy Martua Pardede, dibantu Wakil Ketua Bidang Penggalangan Dana Sukanto Aliwinoto dan Adharta Ongkosaputro, Wakil Ketua Bidang Perencanaan & Pelaksanaan Pembangunan Jasin Tedjasukmana dan Wakil Ketua Bidang Pengelolaan Gedung Yanto Lucas.

Sumber: harian analisa