Tuesday 5 July 2011

Tuesday, July 05, 2011
10
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Memalukan! Seorang Gembala Gereja Bethel Indonesia (GBI) di Manado Dilaporkan Lakukan Pelecehan Seksual. MANADO (SULUT) - Sungguh sebuah aib yang mencoreng nama gereja, jika seorang gembala yang seharusnya menjadi teladan bagi jemaatnya sebab ia telah berjanji dihadapan Tuhan untuk menguduskan dirinya dan membaktikan seluruh hidupnya hanya kepada Tuhan serta serta sebagai contoh figur yang memberi rasa hormat kepada wanita, malah melakukan dosa yang memurkakan Tuhan.

Adalah RM alias Roy (49) yang tercatat sebagai seorang gembala Gereja Bethel Indonesia, dilaporkan ke Polresta Manado, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah jemaat wanitanya.

Hal memalukan itu terungkap dari pengakuan dua wanita yang pernah menjadi korban. Sebut saja Anggrek (35)seorang Staf Kantor GBI. Sejak tahun lalu, Anggrek memendam, kasus pelecehan terhadap dirinya. Kata Anggrek, RM menyuruhnya menanggalkan pakaian saat konseling masalah rumah tangga, yang menurut Anggrek, konseling atas inisiatif RM sendiri. Kejadian itu terjadi di rumah RM, ketika itu ia disuruh datang ke rumah, "Dia suruh saya lepaskan celana" tuturnya kepada Tribunmanado.co.id

Bahkan di rumah RM, ibu dua anak ini ditunjukkan sebuah sex toy, "saya disuruh, buka celana katanya di kamar anak, kebetulan istrinya tidak ada di rumah," ujarnya.

Saat hendak dibicarakan, Anggrek mengaku malah difitnah di depan jemaat "Katanya saya ini perempuan tak baik, menggodanya, saya sakit hati, kaget dan malu di depan banyak orang," ungkap Anggrek.

Anggrek pun berharap, agar kejadian ini segera ditindaklanjuti karena sudah sekian lama terpendam. "Sudah lama kasus ini, karena cuma dipendam, tidak ada tindak lanjut dari pusat," tuturnya.

Selain Anggrek, seorang korban sebut saja bernama Bunga (28) juga mengaku dilecehkan, payu daranya dipegang, Februari 2011 silam, di rumah RM. Mirisnya, Kata Bunga, ia dirayu dengan cara ditunjukan alat sex .

"Ada tiga alat sex toy ditunjukan, lalu dia tunjukkan cara pakainya. Kemudian dada saya dipegang," tutur Bunga di Polresta Manado.

Lebih rinci, bunga mengatakan, pagi sekitar pukul 05.30 wita, pertengahan februari, ia ditelepon sang gembala, agar datang ke rumahnya. Ia pun dijemput sopir RM.

Tiba di rumah, ternyata istri RM tak ada. Bunga mengaku membantu RM membersihkan rumah. Tiba-tiba, RM mulai membicarakan masalah seksual, bahkan kata Bunga, RM sengaja menunjukan alat seks kepunyaan RM, "Ada tiga satu mirip kucing, lalu satu besar ada geriginya, kemudian satu yang mirip kondom," ujarnya.

Lanjut dia, di tengah pembicaraan, tiba-tiba RM sudah berada di belakang korban, Bunga mengaku dadanya langsung dipegang. Ia memilih menghindar ketimbang melayani nafsu sang gembala. Bunga pun berani melapor agar kasus ini, tak terendap, karena cenderung ditutuptutupi pihak tertentu.

Mendapat laporan pelecehan seksual dari dua korban, tersebut, Kasat Reskrim Polresta Manado, Komisaris Asep Darmawan mengatakan akan segera menindak lanjuti, kata Asep, penyidik akan melayangkan surat panggilan.

Tak hanya RM alias Roy (49) gembala Gereja GBI sebagai terlapor, namun semua pihak terkait, Asep sendiri membenarkan telah menerima aduan resmi dari korban. "Bila keterangan mengarah, kita akan panggil semua orang-orang yang berkaitan dengan kasus tersebut," ucapnya

Seorang gembala dalam jemaat adalah orang yang telah siap membaktikan dirinya kepada Tuhan, namun sebagai manusia ia telah jatuh dan terperdaya dengan godaan iblis. Kita belajar dari kasus ini bahwa para pemimpin rohani dan umatnya haruslah menghargai sesama, terutama wanita sebagai mitra pelayanan yang tidak boleh dilecehkan, sebab wanita juga adalah biji mata Tuhan.

Sumber: Tribunews