Saturday 2 July 2011

Saturday, July 02, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Mgr. Vinsensius Sensi Potokota Tahbiskan Gedung Gereja Baru Paroki Santo Joanne Babtista Wolosambi.
ENDE (NTT) - Gereja Katolik Paroki Santo Joanne Babtista Wolosambi, Kevikepan Bajawa di Mauponggo, Jumat (24/6/2011), telah ditahbiskan oleh Uskup Agung Ende, Mgr. Vinsensius Sensi Potokota.
Pentahbisan tersebut, berlangsung dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Sensi. Dalam khotbahnya, Uskup Sensi mengatakan, kehadiran gedung gereja yang megah dan indah bukan merupakan tujuan akhir, tetapi menjadi kenisah dalam hidup sehari-hari. Sehingga bisa berdampak pada kehidupan yang bermutu, solider, bermoral dan mampu memanfaatkan sumber daya yang ada.

“Motivasi di balik kegembiraan ini harus diwujudnyatakan dalam menunjukkan sikap iman kita. Warga paroki tidak perlu bergantung pada apa pun selain kepada Allah. Kalau Tuhan ada dalam hati kita, siapa yang bisa lawan?” kata Uskup Sensi.
Dia menambahkan, kehadiran gereja baru di Paroki Walosambi tersebut, merupakan tempat untuk mencari Tuhan.

Dalam perayaan ekaristi tersebut, Uskup Agung didampingi oleh Vikep Bajawa, Romo Bernandus Sebho Pr, dan Vikep Ende, Romo Adolf Keo, Pr, serta puluhan imam konselebran.

Ribuan umat menghadiri perayaan tersebut, termasuk beberapa pejabat dari Kabupaten Nagekeo. Antara lain, Ketua DPRD Kabupaten Nagekeo, Gaspar Batu Bata serta delapan anggota DPRD Nagekeo, Asisten III Setda Nagekeo, Wanggol Ludofikus, dan sejumlah pimpinan SKPD.

Acara pembaptisan gereja bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Paroki Santu Joanne Babtista ke-71. Setelah perayaan ekaristi, dilanjutkan dengan acara syukuran yang diselenggarakan di Lapangan Sepakbola Wolosambi.

Pastor Paroki Wolosambi, Romo Sevrin Meno, Pr, dalam sambutan saat acara syukuran, mengatakan, pembangunan gereja tersebut berlangsung sejak tahun 2006 lalu. “Paroki Wolosambi masih disayangi dan dicintai Tuhan, karena terbukti cinta Tuhan mempersatukan umat Wolosambi membangun kembali gerejanya sejak tahun 2006. Saat membentuk panitia pembangunan gereja waktu itu, hanya bermodalkan uang Rp 3 juta,” kata Romo Sefrin.

Dia menambahkan, total dana yang terkumpul untuk pembangunan gereja tersebut sebesar Rp 3.031.102.216, yang berasal dari umat, sumbangan pemerintah maupun swasta, pinjaman pada Kopdit, kas paroki, bunga bank dan sumbangan lain-lain.

Dalam sambutannya, Ketua DPRD, Gaspar Batu Bata dan Asisten III, Wanggol Lodofikus memberikan apresiasi atas pembangunan gereja tersebut. “Gereja ini bukan saja kebanggaan orang Sawu atau Wolosambi, tetapi kebanggaan semua orang Nagekeo,” kata Ketua DPRD, Gaspar Batu Bata.

Sumber: Pos Kupang