Bupati Kapuas Hulu, AM. Nasir (kalbaronline.com) |
Pembangunan Gereja Persekutuan Sidang Kristus (GSPK) Gemaliel, oleh masyarakat Nanga Lungu mempunyai arti yang sangat penting. Dalam hal itu pemerintah daerah melalui Bupati Kapuas Hulu AM Nasir, memberikan bantuan uang tunai guna pembangunan gereja di Desa Nanga Lungu tersebut.
Sebelum acara penancapan tiang Pertama Gereja Persekutuan Sidang Kristus (GSPK), Nasir menyampaikan tentang pentingnya tempat ibadah bagi semua masyarakat Indonesia, termasuk di Nanga Lungu. “Rumah ibadah merupakan kebutuhan bagi umat beragama, terlebih lagi Desa Nang Lungu, mempunyai masyarakat yang taat dalam beribadah,” ucapnya.
Perkembangan mengenai agama dan wawasan yang terus bertambah menuntut, semua kebutuhan harus terpenuhi dalam kehidupan beragama. Nasir juga mengatakan kalau dari waktu ke waktu, masyarakat semakin bertambah dan jumlah umat yang melaksanakan ibadah akan bertambah pula, otomatis rumah ibadah sebelumnya akan semakin terasa sempit. Seperti yang diberitakan sebelumnya Bupati Kapuas Hulu juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat di Desa Nanga Lungu.
“Kami mau mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Desa Nang Lungu, telah memberikan kepercayaan kepada kami, sebagai pemimpin Kapuas Hulu. Kedatangan kami saat ini merupakan pertamakalinya setelah kami menjabat sebagai bupati,” ungkap Nasir.
Melalui kedatangannya di Desa Nanga Lungu Kecamatan Silat Hulu ini, bupati juga memberikan bantuan uang sebesar Rp15 juta untuk persediaan air bersih. Terkait dengan susahnya masyarakat Nanga Lungu mendapatkan air bersih untuk keperluan sehari-hari.
Dia juga mengatakan kalau kedatangannya sebagai bupati adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kapuas Hulu khususnya bagi desa tertinggal seperti Nanga Lungu.
"Kami akui Desa Nanga Lungu masih mempunyai banyak kekurangan dalam segi infrastruktur dan jalan. Oleh karena kami mengajak masyarakat bekerja sama membangun desa ini untuk lebih maju. Semaksimal mungkin kami akan berusaha memberikan yang terbaik,” tandasnya.
Sumber: Harian Equator