 |
| Operasi Katarak (cathnewsindonesia.com) |
Kepada Cathnews Indonesia, panitia menyatakan, ada 643 orang yang mendaftar, namun yang ikut dalam program ini 340 orang dan hanya 20 persen umat Katolik.
Program diadakan dua gelombang. Gelombang pertama diadakan 2 Juli sebanyak 120 orang dan gelombang kedua akan diadakan pada 27 Juli.
“Kegiatan ini bertujuan untuk membantu orang kecil karena banyak dari mereka yang kena katarak namun tak bisa membiayai,” kata Samuel Samsudin Lie, ketua panitia HUT paroki itu kepada ucanews.com pada 2 Juli.
Kegiatan ini selaras dengan tema dari keuskupan agung Jakarta: mari berbagi, yang diusung selama lima tahun (2011-2015).
Dalam menjalankan kegiatan ini, paroki bekerjasama dengan RT/WR sehingga yang ikut oprasi katarak tinggal membawa surat keterangan tak mampu dari RT/RW.
Program ini, lanjut Samuel, melibatkan 20 dokter spesialis mata dari Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan sejumlah dokter dari umat paroki ini.
Paroki juga telah membagikan sekitar 1000 kacamata secara gratis kepada warga.
Perayaan ulang tahun kali ini, selain operasi katarak dan kaca mata gratis, juga diadakan seminar, novena, donor darah, santunan pantiasuhan dan panti werda, lomba kitab suci, adorasai.
Acara puncak yakni misa konselebrasi pada 11 Septembe bersama Uskup Agung Jakarta.
Katijah, 68, salah seorang pasien katarak mengucapkan terima kasih atas bantuan gereja tersebut.
”Kalau operasi di rumah sakit saya harus bayar 6 juta rupiah. Saya dan keluarga saya tidak mampu membiayainya,” kata wanita yang sudah hampir 15 tahun kena katarak.
Senada juga diungkapkan Mahmud. ”Saya berterima kasih kepada Gereja karena telah membantu kami meskipun mereka tidak mengenal kami.”
”Saya juga senang bisa dapat kacamata gratis,” tambahnya.
Sumber: Cathnews Indonesia
