Pdt. Lipiyus Biniluk, S.Th |
"Di Papua ini, gereja kecil-kecil juga diakomodir dan memang kecil-kecil sudah bertumbuh dimana-mana serta mengaku sebagai sinode," tegasnya.
Disebutkannya, anggota dari PGGP sendiri berjumlah sekitar 43 gereja dan tahun ini rencananya akan bertambah menjadi 46 gereja."Ini sudah total angka yang banyak," tandasnya.
Menurutnya suburnya perkembangan gereja di Papua dikarena para pemimpin gereja telah banyak yang juga terlibat dalam dunia politik dan tidak melayani serta menggembalakan jemaatnya secara baik."Ini menjadi salah satu hal yang memprihatinkan bagi PGGP dimana seharusnya semuanya masuk dalam tupoksinya masing-masing dalam membangun umatnya," imbuhnya.
Diungkapkannya, masing-masing pemimpin gereja harus memperhatikan kualitas profesional tingkat keimanan jemaatnya masing-masing. Yang mana pemimpin gereja pun harus mengevaluasi diri, baik dalam hal spiritualitas dan doa.
"Jangan memperebutkan jabatan dalam organisasi gereja, tetapi lebih baik lebih bersungguh hati lagi dalam melayani Tuhan Yesus melalui penggembalaan jemaatnya masing-masing," ujarnya.
Dilanjutkannya, Tuhan Yesus pernah mengatakan bahwa jika seseorang bersungguh dalam mengerjakan sebuah perkara kecil maka perkara besar akan dipercayakan kepadanya.
"Untuk itu jalankan saja sesuai jalannya masing-masing, yang duduk di pemerintah ya jalankan tupoksinya dalam pemerintah, yang duduk di DPR jalankan tupoksinya sebagai DPR dan sebagai pemimpin agama jalan tupoksinya sebagai pemimpin agama," urainya.
Ditambahkannya, saat ini denominasi gereja sudah sangat banyak sehingga alangkah lebih baiknya jika pemerintah lebih memperhatikan gereja-gereja yang sudah ada daripada mengurusi sinode-sinode baru yang bermunculan tanpa visi dan misi yag jelas.
"Yang penting pelayanan di dalam yaitu di dalam gerejanya bukan aksinya di luar gereja, organisasi gereja tidak terlalu penting karena itu hanya pelengkap saja. Yang terpenting dan terutama adalah melayani umat Tuhan," tuturnya.(Binpa)