Friday 8 July 2011

Friday, July 08, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Uskup Agung Kupang : Profesional Usahawan Katholik (PUKAT) adalah Wadah Pengembangan Persaudaraan dan Persekutuan.
Uskup dan PUKAT Kupang (kupang.tribunews.com)
KUPANG (NTT) - Profesional Usahawan Katholik (PUKAT) adalah wadah pengembangan persaudaraan dan persekutuan para profesional usahawan Katolik dalam menjalankan tugas perutusan dalam usaha sosial ekonomi yang diberikan Kristus di mana cinta kasih itu diwujudkan.

Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang mengatakan hal ini dalam kegiatan sosialisasi PUKAT yang dilaksanakan di aula Paroki Assumpta, Minggu (03/07/2011).

Usahawan mempunyai tanggung jawab untuk menjalankan panggilan hidupnya dalam tata dunia, khususnya dalam usaha sosial ekonomi karena dia dipermandikan. Itulah yang menjadi dasar satu-satunya sebagai orang yang dipermandikan mendapat perutusan dari Kristus sendiri untuk mencari menurut tanggung jawab dan kedudukan masing-masing di mana cinta kasih itu diwujudkan.

Sebagai orang yang dipermandikan dan mendapat perutusan dari Kristus sendiri, kata Turang, para usahawan dan profesional Katolik tidak boleh menjadi asing di dalam lingkup persekutuan gereja.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum PUKAT Jakarta, Yono, dan Ketua Umum PUKAT Surabaya, Ferry, serta sejumlah pengusaha Kota Kupang.

Uskup Turang mengatakan, bagi setiap makhluk ciptaan Kristus entah dia usahawan ataupun profesional, maka sebagai murid Kristus memiliki tugas untuk menerjemahkan cinta kasih. Menurutnya, usahawan dan profesional yang mendapat berkat dari Tuhan sudah seharusnya membagikan secara khusus dari kemampuan profesional sebagai usahawan untuk membangun masyarakat luas. Karena itu, usahawan-usahawan Katolik mempunyai tanggung jawab untuk menemukan diri bersama dalam peresekutuan gereja mandiri.

Uskup mengatakan, usahawan Katolik tidak boleh menjadi asing dalam lingkup persekutuan gereja.

Ketua Umum PUKAT Surabaya, Ferry mengatakan perlunya usahawan-usahawan Katolik berkumpul dan bersatu dimana perlu balancing (penyeimbang). Dalam wadah PUKAT para usahawan Katolik diingatkan tentang cara pandang mengenai dunia usahawan dalam kaca mata iman Katolik sehingga ada keseimbangan dalam pola pikir.

Karena itu, PUKAT sebagai mitra kerja keuskupan diajak untuk masuk dalam gaya hidup Katolik dimana usahawan diajak untuk memberi tanpa diminta untuk kegiatan-kegiatan sosial kemasyrakatan yang berdampak.

Sumber: Pos Kupang