Di pertengahan musim kemarau ini, jumlah desa di Blora yang warganya kesulitan mendapatkan air bersih semakin banyak. Berdasarkan data yang dihimpun, dari 295 desa di Blora 187 diantaranya dinyatakan rawan kekeringan. "Kami ingin membantu meringankan beban warga. Apalagi ini bulan Puasa," ujar Moesaffa, ketua GP Ansor Blora, Jumat (26/08/2011).
Menurutnya di bulan Ramadan ini ada dua desa yang mendapatkan bantuan air bersih. Yakni Desa Jepangrejo Kecamatan Blora dan Desa Buloh Kecamatan Kunduran. Masing-masing desa mendapatkan bantuan sebanyak 12 tangki (satu tangki 5.000 liter). "Bantuan air bersih 25 dan 27 Agustus di Desa Jepangrejo Kecamatan Blora, sedangkan 26 dan 28 di Desa Buloh Kecamatan Kunduran," tandasnya.
Dia menyebutkan penyaluran bantuan air bersih akan dilanjutkan lagi setelah Lebaran. "Kami koordinasi dengan Pemkab Blora untuk mendapatkan data desa yang warganya kesulitan mendapatkan air bersih. Supaya tidak tumpang tindih dengan pemberian bantuan yang sudah pernah diterima," katanya.
Warga pun menyambut antusias bantuan yang diberikan GP Ansor dan Gereja Santo Pius. Namun dengan tertib mereka antri untuk mendapatkan air bersih. "Kami bersyukur saat Puasa seperti ini ada bantuan air bersih. Kami biasanya mengambil air di sumur yang jaraknya sekitar satu kilometer karena hanya di sumur itu yang airnya masih ada," ungkap Nyarmi, salah seorang warga Buloh. (Suara Merdeka)
