“Saya kira media sangat signifikan untuk melebarkan kerajaan Tuhan di dunia ini. Tetapi, kalau kita melihat pergumulan hidup akhir-akhir ini, membuat banyak orang merasa seakan-akan Tuhan begitu jauh, bahkan mereka tidak berdaya untuk menghadapi kehidupannya. Untuk itu, wartawan Kristen harus mampu menjadi garam dan terang,” ujar Gembala Senior Jakarta City Blessing, ini.
Sulijanto menambahkan, misi kita untuk memberitakan Kabar Baik tentang Yesus Kristus kepada semua orang; miskin dan kaya, muda dan tua, patah hati, penyandang cacat, terbuang, dan tertindas adalah juga umat Kristen. “Misi kita mengajarkan dasar dari Firman Tuhan. Lewat media Anda bisa menyuarakan suara kenabian,” tambah Ketua Sinode City Blessing Churches di Indonesia ini.
Sendari dulu, Sulijanto punya kerinduan melihat gereja-gereja Tuhan bertumbuh, diberkati; dan kota-kota mengalami transformasi untuk kemuliaan Tuhan. Itu sebabnya dia berperan aktif di Transform Connection Indonesia dan Menara Doa Kota. Dia juga memimpin Wagner Leadership Institute Asia yang tersebar di beberapa kota di Indonesia dan luar negeri. “Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama merupakan detak jantung Jakarta City Blessing. Berbuah untuk Kerajaan-Nya,” tambahnya.
JCB sendiri berdiri sejak tahun 2000. Diawali dari Restoran Dewi Laut Krekot, kemudian Gedung Bina Surya Group di Tanah Abang 2. Dua tahun pertama, jemaat JCB sempat beribadah di Gedung Surya Thamrin. Hingga pada akhirnya Tuhan menyediakan tempat di Bellagio, Kuningan.
“Kami sungguh sangat bangga serta kagum akan kebesaran dan kuasa Tuhan dalam kehidupan jemaat JCB. Tuhan memberikan pada kami segala rencana dan pelaksanaan pelebaran kerajaan-Nya. Dengan kuasa Roh Kudus, JCB akan mengubah dunia untuk kerajaan Tuhan,” tambahnya. (Reformata)
