Thursday 11 August 2011

Thursday, August 11, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Hutang 50 Juta, Crystal Cathedral dalam Proses Pelelangan. LOS ANGELES (AS) - Gedung gereja Crystal Cathedral yang didirikan oleh Pdt. Robert H. Schuller dan istrinya Arvella saat ini sedang dalam proses pelelangan karena gereja ini dinyatakan bankrupt dengan nilai hutang sebesar 50 juta dolar.

Robert H. Schuller atau Schuller senior sendiri telah pension sejak 2006 dan telah menyerahkan penggembalaan gereja beserta tayangan acara “Hour of Power” kepada putranya, Dr.Robert Anthony Schuller.

Nasib gedung gereja yang telah berdiri 31 tahun dan dikenal dunia karena dibangun dengan 10.000 panel kaca ini akan ditentukan oleh komite kreditor. Kabarnya sudah ada dua pihak yang menawar gedung gereja ini, salah satunya berasal dari Keuskupan Katolik Roma di Orange yang mengajukan harga 53.600.000 dolar.

Keuskupan Katolik tersebut rencananya nanti akan mengijinkan pelayanan yang didirikan Schuller itu untuk menyewa ruangan di bangunan tersebut untuk sementara waktu, namun setelah tiga tahun mereka harus mencari tempat lain dan keluar dari gedung tersebut.

Saingannya adalah Chapman University yang menawar sebesar 50 juta dolar, dan jumlah minimum akan tetap diterima, demikian ungkap pengadilan. Tetapi universitas juga memberi peluang bagi gereja pimpinan Schuller tersebut untuk memberi kembali Cathedral tersebut dan juga bangunan lain jika kondisi keuangannya sudah membaik.

Penawaran lain datang dari sebuah toko retail bernama Hobby Lobby yang dikendalikan oleh seorang eksekutif evangelis, David Green. Dia juga menawar sebesar 50 juta dolar.

Walau demikian, pihak gereja Crystal Cathedral sendiri sebenaranya menentang penjualan ini. Dalam ibadah dua minggu lalu, pemimpin gereja mengumumkan akan berusaha mencari dana sebesar 50 juta dolar untuk menghapus hutang mereka dan mempertahankan gedung gereja tersebut.

“Saya percaya dengan segenap keberadaan saya bahwa Tuhan akan mengubah pandangan dunia tentang Crystal Cathedral karena Tuhan ingin membuat sebuah pernyataan yang kuat,” demikian ungkap Sheila Coleman, direktur pelayanan gereja tersebut yang juga adalah putrid Schuller dalam ibadah tersebut.

”Dia ingin dunia tahu bahwa Dia Tuhan yang masih membuat mukjizat,” tambahnya.

Namun surat pengadilan menyatakan bahwa komite kredit memperingatkan bahwa mereka tetap akan melakukan penjualan sekalipun pelayanan tersebut menentangnya, dan hasil akhirnya mungkin tidak ada penyewaan, atau pembelian kembali dalam surat perjanjiannya.

Hutang bisa menjadi sangat berbahaya, terlebih jika tidak bisa membayarnya. Terlebih gereja, seharusnya berhati-hati dalam masalah keuangan. Sayang sekali jutaan dolar dihabiskan dalam membangun gedung gereja untuk menunjukkan kemegahan duniawi, suatu hal yang sebenarnya Yesus Kristus sendiri tidak pernah minta. Kini dengan hutang yang begitu besar, masih bisakah gereja menjadi terang bagi umat? (MSNBC/Jawaban)