“Jangan takut terhadap data atau informasi yang diberikan oleh PBB atau siapa pun, ingat kita punya Tuhan yang sanggup mengendalikan segala bentuk bencana alam, karena Dia lah sang pencipta dunia,” tutur Manampiring kepada harian ini, Kamis (11/08) kemarin.
Meski demikian, Manampiring tetap mengajak umat Kristiani supaya mengambil hikmah positif dengan adanya data dari Badan PBB. “Jadikan informasi ini sebagai tanda mawas diri, untuk merubah perilaku-perilaku hidup yang jahat menjadi baik serta berkenan kepada Tuhan,” tukasnya.
Disamping itu, lanjut Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Kota Manado ini, bencana alam bisa dihindari jika kita hidup setia dan takut kepada Tuhan. “Tuhan bisa memakai alam ciptaannya untuk memperingatkan umatnya dari perbuatan dosa, jadi mulailah intropeksi diri sehingga negara dan daerah kita dijauhkan dari rupa-rupa bencana alam,” pungkasnya.
Seperti diketahui, sesuai data Badan PBB untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana (UNISDR) menyebutkan, Indonesia berada dalam posisi puncak dunia dari ancaman tsunami. Sebanyak 5.402.239 orang bisa kena dampaknya.
Rilis yang diterima, Rabu (10/08/2011), juga memaparkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan terhadap bencana di dunia. Indonesia memiliki berbagai jenis bencana seperti gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kekeringan dan kebakaran hutan. (HK)
