Peletakan batu pertama pembangunan gedung GMAHK ini dilakukan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya diwakili Kepala Biro (Karo) Kesra Setda NTT, Aloysius Dando serta Walikota Kupang, Drs. Daniel Adoe, diwakili Asisten II, Thomas Jansen Gah.
Hadir juga Camat Oebobo, Debbie Daepanie, Lurah Oebufu, Albert Naitboho, Ketua Lingkungan RW 1, Bertholens Malelak, serta undangan lainnya.
Acara peletakkan batu pertama itu diawali doa dipimpin, Pdt. Harun Potoboba serta ibadat singkat dipimpin, Pdt. Dr. James Tambano dari GMAHK Jakarta.
Dalam renungan firman Tuhan diambil dari Kitab Kejadian menceritakan tentang perjalan Nabi Musa dan Pembangunan Bait Allah oleh Raja Sulaiman dan Ka’bah oleh Nabi Daud. “Rumah Tuhan adalah rumah segala bangsa. Karena itu, jangan ada yang menghalangi,” kata Pendeta James.
Gubernur NTT pada kesempatan itu memberikan respek yang tinggi terkait pembangunan rumah Tuhan. “Saya percaya Rumah Tuhan untuk membina iman dalam menghadapi hidup dan kehidupan ini. Marilah kita terus tingkatkan derajat iman dan saling menolong dan tetap sehati sesuara membangun NTT dalam bingkat NKRI,” pesan Gubernur Lebu Raya.
Ketua Panitia Pembangunan, Mathues Katipana dalam laporannya mengatakan, pembangunan gedung Gereja New Metro GMAHK meliputi beberapa item.
Pagar Rp 204 juta, gedung gereja Rp 672 juta, gedung serba guna Rp 650 juta dan rumah pelayanan tipe 45, Rp 170 juta, sound sistem dan organ Rp 75 juta sehingga total dana Rp 1,8 miliar.
“Biaya ini diluar harga tanah yang sudah dibeli sebelumnya. Kita bangun gedung ini bukan sekarang konsep, besok bangun. Namun rencana ini sudah dilakukan sejak tahun 1996 dan baru terealisasi tahun 2011 ini. Sebelumnya jemaat GMAHK di wilayah Oebufu beribadah di Gedung Womintra,” kata Matheus. (Pos Kupang)
