Monday 15 August 2011

Monday, August 15, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Puluhan anggota jemaat Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Yobel, Kedupring Datangi Polres Jombang.
JOMBANG (JATIM) – Puluhan anggota jemaat Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Desa Kedungpring, Jombang Jawa Timur mendatangi Polres Jombang. Mereka meminta jaminan perlindungan aparat terkait ancaman penutupan gereja oleh sekelompok warga.

Aan Anshori, salah satu aktivis Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) di Jombang, yang melapor bersama jemaat mengatakan, beberapa pengurus gereja mengaku mendapat intimidasi dari sekelompok massa yang menggugat keberadaan rumah ibadah tersebut.

“Kira-kira Sabtu kemarin itu ada mediasi karena kelompok-kelompok yang tidak senang dengan gereja itu terus ngotot untuk memberikan tiga pilihan kepada gereja tersebut" ujarnya kepada KBR68H.

Menurut Aan, Kelompok yang dipimpin 4 warga diantaranya adalah Pak Gun kepala BDD, serta Kasun menuntut "Pertama, gereja tersebut diminta untuk menghentikan seluruh upaya perizinan di Kesbangpolinmas di Kabupaten Jombang. Yang kedua mereka juga menuntut agar 60 tanda tangan dari warga itu dicabut dan dibakar dihadapan orang banyak. Kalau itu tidak dilakukan maka pilihan yang ketiga adalah kelompok tersebut akan menutup gereja yang ada di situ"

Aan menambahkan, pasca mendapat intimidasi, saat ini aktifitas di Gereja Bethel Injil Sepenuh, GBIS, menjadi terganggu. Jemaat gereja enggan untuk melaksanan kegiatan ibadah. Alasannya, mereka takut ada tindakan kekerasan yang dilakukan sekelompok orang tersebut.

Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) jemaat Yobel sudah beroperasi sejak tahun 1989 dan sudah memiliki izin lengkap pendirian gereja termasuk tanda tangan persetujuan oleh 60 warga sesuai dengan Perber (Peraturan Bersama) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Dalam Pembangunan Rumah Ibadah.

Warga sekitar yang mayoritas muslim telah setuju dan memberikan izin serta tanda tangannya dan semua dokumen pendirian gereja "gereja telah mengantongi sekitar 60 tanda tangan warga sekitar, kepala desa hingga kecamatan setempat" tandas Aan.(kbr68h/Tim PPGI)