Thursday 18 August 2011

Thursday, August 18, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Sambut HUT RI ke 66, Paroki Redemptor Mundi Surabaya Gelar Pagelaran Wayang Kulit.
SURABAYA (JATIM) – Paroki Redemptor Mundi Surabaya menggelar Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk untuk menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 66 di pada Rabu malam (17/08/2011) hingga Kamis dini hari (18/08/2011).

Wayang Kulit yang mengangkat lakon Kresna Duta dibawakan oleh Dalang Ki Surono Gondo Taruno dari Surabaya. Umat Paroki Redemptor Mundi Surabaya berbaur dengan warga sekitar gereja yang beragama Islam menikmati pagelaran wayang kulit dengan rasa persaudaraan dan kebersamaan yang tinggi.

Antonius Yohanes Suwanto selaku seksi acara mengemukakan, diadakannya pagelaran wayang kulit ini untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, serta menjadi sarana membangun kebersamaan antar umat dengan warga.

“Acara ini diharapkan dapat semakin mempersatukan umat dengan warga dalam semangat kasih persaudaraan,” kata Antonius Yohanes Suwanto kepada suarakawan.com, Kamis (18/08/2011).

Selain itu pagelaran wayang yang menjadi hiburan gratis bagi warga sekitar bertujuan untuk melestarikan budaya bangsa, serta perwujudan rasa syukur atas kemerdekaan yang diraih para pejuang dan pendiri negara.

Pagelaran wayang kulit juga disemarakkan dengan penampilan para pastor yang berperan sebagai Punakawan, berkolaborasi dengan seniman wayang orang profesional. Para pemeran Punakawan ini dimainkan oleh Rm. I.Y. Sumarno,Pr sebagai Semar, Rm. Budi Nuroto, Pr memerankan Gareng, lakon Petruk oleh Rm. Y.Eko Budi Susilo, Pr, serta Rm. P. Gusti Purnomo, Pr yang menjadi Bagong.

Pagelaran wayang kulit semalam suntuk ini dilanjutkan dengan Makan Sahur Bersama, yang mengundang sekitar 600 orang dari warga masyarakat sekitar gereja yang beragama Islam.

Umat gereja Redemptor Mundi menyambut baik acara sahur bersama sambil nonton wayang kulit, yang diyakini dapat semakin menyatukan umat Katolik dengan umat Islam yang ada di sekitar gereja.

“Ini sangat bagus, wayang kulit dan sahur bersama. Sarana yang baik untuk memperkuat tali persaudaraan,” timpal Basuki, salah satu umat gereja Katolik Redemptor Mundi.(SuaraKawan)