Monday, 29 August 2011

Monday, August 29, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Uskup Agung Kupang Ajak Umat untuk Saling Mengasihi tanpa ada Perhitungan.
KUPANG (NTT) - Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, menyerukan kepada semua umat Katolik di wilayah keuskupannya untuk membagi kasih serta melakukan kebaikan yang tulus bagi sesama, tanpa perlu memperhitungkan berapa besar nilai kasih yang diberikan.

Seruan Uskup Agung Kupang itu ketika memberkati dan meresmikan penggunaan Kapela St Markus Kaniti Kupang, Minggu. Turut hadir Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, kalangan profesional dan usahawan Katolik (Pukat) serta ratusan umat Katolik di wilayah Paroki St Yosep Pekerja Penfui Kupang.

Peletakan batu pertama pembangunan Kapela St Markus Kaniti ini dilakukan sekitar tujuh tahun lalu oleh Lebu Raya yang ketika itu masih menjabat sebagai Wakil Gubernur NTT.

Kapela St Markus Kaniti yang letaknya tidak jauh dari ujung landasan pacu sebelah timur Bandara El Tari Kupang ini hanya dihuni sekitar 54 kepala keluarga (KK) Katolik yang umumnya penduduk asli Timor Helong.

Setelah Uskup Agung Kupang memercikan air pemberkatan ke seluruh kapela, dilanjutkan dengan pengguntingan pita pada pintu masuk kapela oleh Ny Lusia Adinda Lebu Raya (isteri Gubernur NTT) serta pembukaan pintu gereja oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya.

Sebelum Gubernur Lebu Raya membuka pintu kapela tersebut, Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang terlebih dahulu mengetuk pintu tersebut sebanyak tiga kali dengan tongkat keuskupan.

Seruan Uskup asal Manado, Sulawesi Utara soal kebaikan yang tulus kepada sesama itu, karena pembangunan Kapela St Markus Kaniti itu merupakan sumbangan dari berbagai pihak untuk membantu umat Katolik setempat menyelesaikan rumah ibadahnya.

"Dari mimbar gereja ini, saya sampaikan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang dengan tulus meringankan beban umat Kaniti untuk menyelesaikan pembangunan kapela yang megah ini," kata Uskup Turang.

Sebagai umat beriman, kata Uskup Turang, memberi sesuatu tidak perlu dikumandangkan kepada semua orang, karena hakikat utama dari Salib Yesus adalah memberi dengan kasih dan melakukannya dengan sesederhana mungkin.

"Jika kita memberi dengan tangan kanan, tangan kiri tidak perlu tahu, karena hakikat orang beriman yang percaya kepada Salib Yesus adalah memberi dengan tulus kepada sesamanya, seperti yang dilakukan selama ini dalam upaya menyelesaikan pembangunan Kapela St Markus Kaniti," demikian Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang. (Antara)