Monday 26 September 2011

Monday, September 26, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) di Surakarta Minta Umat Beragama Jaga Kerukunan.
SOLO (JATENG) - Ketua Badan Antar-Gereja Surakarta, Pendeta Tanto Kristiono, meminta seluruh warga Solo untuk tetap menjaga kerukunan umat beragama, pasca bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Minggu 25 September 2011 kemarin.

“Kami berharap masyarakat Surakarta tidak terprovokasi,” kata Pendeta Kristiono saat ditemui VIVAnews disela sela kunjungan menjenguk korban ledakan bom di Rumah Sakit Dr. Oen, Solo, Senin 26 September 2011. Ia menyambangi para korban bersama tokoh-tokoh lintas agama lainnya, untuk mengetahui perkembangan kondisi mereka.

Selain itu ia juga menilai bom bunuh diri di GBIS Kepunton adalah kejahatan kemanusiaan. "Dari pihak gereja sendiri, kami memandangnya ini hanya sebatas kejahatan kemanusiaan," ujarnya.

Ia mengatakan, pihak gereja tidak menuduh siapa-siapa yang terkait atas bom bunuh diri kamarin siang itu. Apalagi, mengaitkannya dengan agama. "Kami tidak menuduh siapa-siapa. Juga bukan soal masalah agama, sama sekali tidak," tambahnya.

Tanto mengaku, sebelum-sebelumnya tidak pernah ada indikasi dan ancaman kepada pihak gereja. "Sebelumnya tidak pernah ada ancaman kepada pihak gereja, normal-normal saja," imbuh dia.

Sementara itu, pasca kejadian tersebut, untuk pengamanannya pihak gereja menyerahkankan semuanya kepada aparat penegak hukum. "Untuk keamanan gereja di Solo, kami percayakan semuanya kepada aparat penegak hukum," tandasnya.

Saat ini, RS Dr. Oen masih merawat 14 korban ledakan bom, sedangkan 10 korban lainnya kemarin telah diperbolehkan pulang. Namun kesepuluh korban tersebut tetap akan diperiksa dan menjalani rawat jalan, karena mereka mengalami gangguan pendengaran yang dikhawatirkan bisa menyebabkan tuli.

Pendeta Kristiono dan tokoh-tokoh lintas agama berdialog dengan para korban di RS Dr. Oen. Mereka memberi dukungan supaya korban tetap tegar dan segera pulih.

Semalam, tokoh-tokoh lintas agama di Solo menggelar pertemuan untuk meneguhkan solidaritas mereka. “Semua elemen bahu-membahu untuk menciptakan suasana kondusif di Solo,” kata Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Solo, Akhmad Helmi Sakdillah.

Mereka akan kembali bertemu Senin siang ini di rumah dinas Walikota Solo, atas undangan Walikota Solo, Joko Widodo. “Kasihan Pak Walikota yang sudah lama berjuang mencitrakan Kota Solo sebagai kota tujuan wisata,” kata Akhmad.

“Saya berharap masyarakat tetap menjaga ketenangan, sambil terus waspada. Mari pelihara konstruksi bangunan kebersamaan dan toleransi untuk ketenangan republik ini,” kata Walikota Solo yang akrab disapa Jokowi itu. (Vivanews)