Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Kristen Kalam Kudus (GKKK) Bekali Pemuda Menghadapi Era Digital.
JAKARTA - Jika kita mengamati perkembangan digital sekarang ini, kita akan terperanjak. Media sosial Facebook misalnya, jika melihat angka di Desember 2008, penggunanya di Indonesia baru 231.000. Kemudian di Juli tahun ini sudah menjadi 39.171.320. Artinya, kemajuan pengguna digital, internet tiap hari makin meningkat.
Tidak-bisa-tidak era digital membawa pada kecepatan. Siap cepat dia dapat. Oleh gereja Kalam Kudus, Tomang, Jakarta Barat melihat hal ini sesuatu hal yang harus dipikirkan dan disingkapi dengan baik. Dengan apa? Lewat pembekalan pemuda gereja. Sebab, ke depan digital menjadi sesuatu hal yang harus dikuasai pemuda. Maka, Kalam Kudus mengadakan seminar untuk kaum muda gereja yang masih mahasiswa dan para professional muda, bertempat di Gereja Kristen Kalam Kudus (GKKK) Central Park, Jakarta, Sabtu (24/09/2011).
Narasumber Handi Irawan D, Chairman of Fountier Consulting Group. Dia melihat pemuda perlu menguasai digital, karena memang sekarang eranya. “Kalau kita lihat sekarang media digital adalah media yang tercepat, kemudian dia juga real time. Selanjutnya ia memberikan nilai tambah ke depan. Kecepatan karena produk bagus, karena harga bagus, lalu kita lihat sekarang bagaimana pelayanan yang ditunjukkaan digital. Orang senang dengan klik BCA, orang lebih senang boking tiket pesawat lewat internet. Ini menunjukkan kecepatan.”
“Secara umum digital di Indonesia agak terlambat. Tidak banyak orang yang mengingatkan bahwa orang yang tak mengerti digital ini akan tertinggal jauh. Media cetak sekarang ini kalau tidak memiliki portal juga akan tertinggal jauh. Kalau ada sekarang umur muda tidak mengerti digital akan disejajarkan umur enampuluhan. Dua hal di atas, akan menjadi tantangan buat perusahaan. Maka, pemuda yang tidak siap dengan situasi tersebut, akan melihat sebagai sebuah problem yang besar. Pemuda yang sudah siap di era digital mind-set dan infrastruktur untuk mengeksekusi digital, akan melihat sebagai kesempatan yang besar,” tambah Handi.
Seminar ini diperuntukkan bagi mereka yang muda mahasiswa dan profesional. Forum ini diprakarsai oleh Tan Kim Piauw. “Walau merupakan cara pertama dilakukan gereja yang baru diresmikan pada 24 July 2011 itu. Fokusnya adalah untuk mengembangkan keterampilan orang muda, manajer muda harus maju melalui karir mereka. Jadi ide ini muncul untuk forum, satu ide, satu seminar untuk young proffesional forum,” ujar panitia seminar ini.
Dia menambahkan, kebetulan penasehat forum ini adalah Handi Irawan D, narasumber. Anggotanya adalah mereka yang muda yang di bawah umur 40 tahun. Forum muda gereja ini juga mengajak anggotanya sharing lewat email, milis, facebook dan segala fasilitas digital lainnya dimamfaatkan, katanya. (Reformata)