Friday, 16 September 2011

Friday, September 16, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Keuskupan Agung Merauke dan Rumah Sakit Bunda Pengharapan (RSBP) Layani Warga Kampung Nasem.
MERAUKE (PAPUA) - Kampung Nasem memang memiliki puskesmas pembantu, namun petugas kesehatan yang dikirim oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke tidak pernah ada di tempat, sehingga umat Stasi Nasem dari Paroki Santa Theresia Buti atau warga Kampung Nasem sulit memeriksa kesehatannya.

Oleh karena itu, Kepala Kampung Nasem yang juga Ketua Dewan Stasi Nasem, Alowisius M. Mahuze, berterima kasih kepada Pastor Cayetanus Tarong MSC beserta dua suster PRR, dua dokter umum dan tim medis Rumah Sakit Bunda Pengharapan (RSBP) Merauke, serta Kalbe Farma dan Yayasan Bala Kasih yang datang memberikan pengobatan gratis di kampung itu.

“Kalau ada yang sakit, ya, kita harus antar ke RSUD di Merauke. Maka, kehadiran tim kesehatan ini sangat membantu umat di sini untuk memeriksa kesehatannya,” katanya kepada Pena Indonesia saat balita, anak-anak serta umat menikmati susu gratis yang dibagikan oleh tim kesehatan itu.

Berbagai penyakit mendapat pengobatan, antara lain batuk, demam, flu, pegal-pegal, rematik, gatal-gatal, dan malaria. Keluhan kaum bapak seputar sakit punggung dan pinggang. Pemeriksaan mata juga dilakukan saat itu.

Direktur RSBP Merauke dr David Wijaya mengatakan bahwa tujuan dari pengobatan tanggal 21 Agustus, yang dilaksanakan bekerja sama dengan Perdhaki Wilayah Keuskupan Agung Merauke dan Keuskupan Agats-Asmat, adalah dalam rangka HUT ke-10 RSBP Merauke, tanggal 15 September.

Pengobatan gratis itu diawali dengan pembinaan bagi anak-anak Sekami oleh Karya Kepausan Indonesia (KKI) Keuskupan Agung Merauke, pembinaan rohani bagi orang dewasa oleh mahasiswa STK Yakobus Merauke Jurusan Agama Katolik, dan Misa yang diikuti sekitar 70 umat.

Misa dipimpin oleh Pastor Aloysius Batmyanik MSC dalam bahasa Inggris dengan kotbah dalam dua bahasa, Inggris dan Indonesia, karena sebagian besar penduduk Nasem adalah warga pindahan dari Papua New Guinea, yang telah kembali bergabung dengan Indonesia tahun 2003. (Pena Indonesia)