Tuesday 13 September 2011

Tuesday, September 13, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Para Tokoh Lintas Agama di Maluku Himbau Umat Beragama di Maluku Menahan Diri dan Waspadai Provokasi.
AMBON (MALUKU) - Bentrokan yang terjadi di Kota Ambon Minggu 11 September 2011 menimbulkan kekhawatiran akan potensi meluasnya konflik.

Oleh sebab itu semua pihak yang ada di Maluku termasuk Tokoh-tokoh agamanya memberi himbauan kepada masyarakat untuk menahan diri dan tak mudah terprovokasi, mengingatkan, jangan sampai kedamaian di bumi Maluku terkoyak, seperti kejadian pada tahun 1999 lalu.

Himbauan tersebut ditandatangani oleh Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Jhon Ruhulesin; Uskup Diosis Amboina, Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC; Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku, HIE Toekanm; Ketua Walubi Maluku, JL Lewerisa; Sekretaris PDHI Maluku, I Wayan Sutapa, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Idris Latuconsina.

Para tokoh agama meminta masyarakat Maluku, khususnya Ambon tidak mempercayai isu-isu dari pihak yang tidak bertanggungjawab. "Segera melaporkan setiap kejadian yang terjadi di tengah masyarakat pada pihak keamanan," tulis himbauan yang dibacakan oleh Kakanwil Kementerian Agama Maluku, HM Attamimy. di Ambon, Selasa (13/09/2011).

Masyarakat juga diminta waspada. "Terhadap orang yang tidak dikenal yang datang di lingkungan masing-masing, dan segera melapor ke pihak berwajib."

Para tokoh agama juga minta masyarakat mempercayakan semua masalah yang terjadi untuk ditangani dan diselesaikan pihak berwajib. "Mengimbau seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan organisasi kemasyarakatan untuk dapat menjaga situasi dan ketertiban serta dapat mengayomi umat masing-masing."

SMS Lawan Provokasi
Pada kesempatan lain Bimbingan masyarakat (Binmas) Kepolisian Daerah Maluku bekerja sama dengan satu perusahan jasa telekomunikasi mengirimkan pesan singkat yang mengajak masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan berbagai isu menyesatkan.

Pesan yang dikirimkan Binmas Polda Maluku melalui nomor 3936 mengajak masyarakat Maluku untuk tidak terprovokasi isu yang memecah belah dan menjaga kedamaian dan keamanan secara bersama.

Imbauan mengajak warga menguatkan ketahanan diri ini disampaikan kepada puluhan ribuan warga yang memiliki telepon genggam dan menjadi pelanggan Tekomsel. Namun disayangkan pesan singkat ini baru sempat dikirim setelah bentrokan antar warga sudah terjadi dan menelan korban jiwa serta harta benda.

Wagub Maluku, Said Assagaff mengatakan, Pemprov setempat juga telah membentuk pos komando (Posko) pengaduan masyarakat yang mulai operasional hari ini (Selasa).

Seperti diketahui, bentrok di Kota Ambon diawali tewasnya tukang ojek, Darwin Saiman dan isu tak bertanggungjawab yang menyebut ia dibunuh, menyulut rusuh di sejumlah titik.

Data Polri menyebut, tiga orang tewas dalam insiden Minggu kemarin. Ada juga korban luka berat sebanyak 24 orang dan luka ringan sebanyak 65 orang.(Antara/Tim PPGI)