Friday 2 September 2011

Friday, September 02, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Pembangunan Gedung Sekolah Minggu (GSM) HKBP Melati Perumnas Helvetia Capai 95%. MEDAN (SUMUT) - Setelah bekerja keras selama berbulan-bulan, akhirnya ratusan jemaat HKBP Melati I Perumnas Helvetia Medan bisa memiliki Gedung Sekolah Minggu (GSM) yang bisa digunakan untuk mendidik anak-anak jemaat secara Kristiani.

Saat ini, kondisi fisik GSM itu telah 95% siap digunakan. 5 % lainnya hanya tinggal menunggu finishing touch dan terakhir saja, berupa fasilitas listrik dan lainnya.

Hal itu dikatakan Ketua Panitia Pembangunan GSM HKBP Melati, Dr Mozes Tambunan, saat menyampaikan kata sambutan seusai ibadah dan peresmian GSM tersebut di Gereja HKBP Melati I Perumnas Helvetia, Minggu (28/08/2011). Sebagai informasi, peresmian GSM itu langsung ditandatangani oleh Ephorus HKBP Ompui Pendeta Dr Bonar Napitupulu, didampingi istri Ompui Boru Ny Tarapul Sinta Ria Napitupulu br Sitanggang.

Hadir juga Ketua Panitia Jubileum 150 Tahun HKBP Wilayah II, Dr RE Nainggolan MM, Sekretaris Drs Jadi Pane, Bendahara Ir Basta Siahaan, dan unsur pengurus seperti Rapotan Tambunan, dan drg Natalia Hutabarat MKes. Sementara dari unsur Panitia Pembangunan GSM HKBP Melati hadir yakni Ketua DR BA Moses Tambunan, Wakil Ketua M Manurung, Sekretaris R Hutapea, Wakil Sekretaris B Tambun, Bendahara St CHR Pasaribu SE, MC Bosar Pasaribu, serta disaksikan ribuan jemaat HKBP Melati I.

“Dalam kurun waktu 45 hari, kami sebagai panitia bekerjasama dengan jemaat Gereja HKBP Melati I ini mengumpulkan dana dan bergotong-royong menyelesaikan fisik bangunan GSM ini hingga bisa tuntas dan bisa dipergunakan anak-anak kita untuk berbiadan dan mempelajari semua firman Tuhan,” ujar Mozes Tambunan.

Ephorus HKBP Ompui Pendeta Dr Bonar Napitupulu menyampaikan agar GSM itu bisa digunakan untuk mendidik anak-anak jemaat dengan baik agar bisa memahami firman Tuhan secara baik dan benar. Kata dia, dari belasan metode pendidikan pengenalan Alkitab, ada tiga saripati metode yang bisa diajarkan kepada anak-anak tersebut, yakni pengenalan, ibadah, dan doa.

UHN Dilibatkan
Dalam kesempatan itu, Ephorus HKBP Ompui Pendeta Dr Bonar Napitupulu juga menyampaikan pembahasan bagaimana masa depan dan langkah yang akan dilakukan HKBP untuk tahun 2061 mendatang akan melibatkan banyak pihak yang menjadi jemaat HKBP sendiri. Selain itu, para intelektual dan akademisi juga akan diikutsertakan guna memberikan sumbangsih pemikirannya. “Di tahun 2012 mendatang, Universitas HKBP Nommensen juga akan dilibatkan dalam pembentukan kerangka pemikiran dan visi kita hingga di tahun 2061 mendatang,” ujar Ephorus.

Mengenai Jubileum 150 Tahun HKBP mendatang, Ephorus menyampaikan, perayaan Jubileum 150 Tahun HKBP tahun 2011 merupakan sebagai momentum pengembalian dan mengembangkan jati diri HKBP yang terumus dalam empat hal, yakni HKBP adalah HKBP, artinya HKBP tidak mau menjadi pengikut manusia, tetapi hendak mengembangkan diri sebagai pengikut Kristus yang setia sesuai dengan pemahamannya akan Alkitab. (Medan Bisnis Daily)