Ketua Panitia Pembangunan Gedung GPIB Jemaat Sion Nunukan Benyamin Anggalo mengatakan, secara fisik gedung dengan ukuran 15 meter dikalikan 33 meter yang berdiri dilahan seluas 3000 meter persegi itu merupakan gedung gereja terbesar di Nunukan.
Gereja dengan kapasitas tampung 600 jemaat pada setiap ibadah itu, juga disertai balkon. Hingga kini jemaat GPIB Nunukan mencapai 300 kepala keluarga atau sekitar 1.500 jemaat Benyamin mengatakan, untuk pembangunan gedung gereja dimaksud pihaknya menghabiskan dana hingga Rp1,390 miliar.
Dana itu diperoleh dari sumbangan jemaat GPIB Jemaat Sion Nunukan, sumbangan para donator termasuk bantuan Pemprop Kaltim dan Pemkab Nunukan. “Awalnya kita merencanakan dana yang akan dihabiskan mencapai Rp 1,9 miliar.
Tetapi kita mampu menghemat hingga Rp500 juta,” ujarnya. Pihaknya juga bisa menghemat waktu pekerjaan yang harusnya lima tahun dipangkas hanya menjadi dua tahun lima bulan.
Selain melakukan penandatangan prasasti, Basri juga melakukan pengguntingan pita yang menandai resmi digunakannya gedung gereja yang beralamat di Jalan Kartini, Kecamatan Nunukan itu. Bupati didampingi istri Irma Basri serta pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah seperti Dandim 0911 Nunukan Letkol Inf Herry Setya serta Kapolres Nunukan AKBP Achmad Suyadi masing-masing melepas burung merpati mengakhiri acara seremonial peresmian gereja.
Hadir pula pada kesempatan itu mantan Kapolres Nunukan yang saat ini menjabat Direktur Tahanan dan Barang Bukti Polda Kaltim AKBP RP Argo Yuwono, Ketua FKUB Kabupaten Nunukan Haji Hermansyah, Wakil Ketua DPRD Nunukan Ruman Tumbo dan anggota Fraksi Amanat Keadilan Muhammad Nasir.
Sebelum dilakukan peresmian oleh Bupati Nunukan, secara simbolis dilakukan penyerahan kunci gedung gereja dari Wakil Ketua Panitia Pembangunan Gereja Tommi Harun kepada Pendeta Martha. (Tribunnews)
