Thursday 29 September 2011

Thursday, September 29, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Peristiwa Bom Solo Resahkan Jemaat Gereja di Kabupaten Bandung Barat.
NGAMPRAH (JABAR).- Peristiwa pengeboman Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Solo oleh Ahmad Yosefa Hayat alias Hayat meresahkan umat Kristen di pulau Jawa, salah satunya adalah jemaat gereja-gereja di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Meskipun tidak ada aksi untuk menanggapi kejadian itu, jemaat gereja mengaku khawatir terkait dengan kondisi keamanan gereja di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Aktivis Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK) Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat, Peter Juandis menilai bahwa kekhawatiran tersebut merupakan hal yang wajar karena setiap jemaah menginginkan keamanan ketika beribadah. Meskipun demikian, menurut dia, kekhawatiran itu tidak memengaruhi aktivitas ibadah di sejumlah gereja di Kabupaten Bandung Barat.

“Ketakutan itu pasti ada karena kami membutuhkan ketenangan saat berdoa dan beribadah. Namun, peristiwa pengeboman gereja di Solo tidak sampai menimbulkan gejolak sehingga kegiatan ibadah tetap berjalan normal,” katanya di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (28/09/2011).

Peter menuturkan, pengamanan gereja biasa dilakukan oleh pihak kepolisian terutama pada hari-hari besar keagamaan, seperti Natal dan Paskah. Dalam kondisi tertentu, pengamanan gereja oleh kepolisian juga bisa dilakukan jika pengurus gereja mengajukan permintaan secara tertulis.

Meskipun demikian, pengurus Gereja Advent di Cisarua tidak meminta pengamanan oleh polisi pascapengeboman di Solo. Menurut dia, saat ini pengamanan sekitar sepuluh gereja Advent di Kabupaten Bandung Barat masih dilakukan pengurus gereja dengan bantuan beberapa petugas keamanan. “Permintaan secara khusus kepada kepolisian tidak kami lakukan karena tidak ada gejolak yang berlebihan di sejumlah gereja,” ujarnya.

Peter juga mengatakan bahwa pengurus gereja tidak melakukan inspeksi khusus terhadap sejumlah jemaat yang akan melakukan ibadah di gereja mana pun. Menurut dia, beribadah merupakan hak setiap orang sehingga tidak bisa dilarang. “Kami menyambut baik siapa saja jemaah yang mau beribadah dan berdoa di gereja,” ucapnya. (Pikiran Rakyat)