Monday 12 September 2011

Monday, September 12, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ratusan Umat Katolik Hadiri Pentahbisan Gedung Gereja Katholik St. Johannes Evangelis, Stasi Simpang Tiga.
PANDAN (SUMUT) – Enam ratusan umat Katolik di Sirandorung, Tapanuli Tengah menyaksikan pemberkatan Gereja Katholik St. Johannes Evangelis Stasi Simpang Tiga Paroki Tumba, Keuskupan Sibolga.

Gereja tersebut berlokasi di Dusun III Uruk, Desa Simpang III Laebingke, Kecamatan Sirandourung, dengan ukuran 12 m x 18 m dan dapat menampung lebih kurang 300 umat.

Acara pemberkatan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan diawali dengan Ibadah, usai ibadah dilakukan pengguntingan pita dan penyerahan kunci gereja oleh Uskup Sibolga Mgr DR Ludovikus Simanullang Ofm Cap.

Turut hadir pada acara tersebut Pastor Paroki Tumba Pastor Theopil OFM Cap, Camat Sirandorung dan Kepala Desa Simpang III Laebingke.

Pada kesempatan itu, Uskup Mgr DR Ludovikus Simanullang Ofm Cap menyampaikan, kepada umat Katolik agar menjadikan gereja sebagai tempat suci. Ia mengimbau agar gereja tidak dijadikan dalam urusan yang bersifat politis serta menjadi umat yang mandiri, solider dan membebaskan (mengajak umat kembali ke jalan yang benar).

Selain itu Uskup menambahkan agar umat Katholik jangan mementingkan diri sendiri serta menghargai perbedaan. “Saya mengimbau kepada saudara-saudara dalam pembangunan gereja ini ke depan saling bahu membahu dengan mengutamakan kepentingan umat seperti yang telah dilakukan selama ini,” tambahnya.

Mewakili Dewan Paroki Pengurus Inti, Ojak Tumanggor SPd menyampaikan, terima kasih kepada umat Gereja Katolik St Johannes Evangelis atas kerjasama dan semangat gotong royong. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para donator, sehingga acara pemberkatan gereja ini dapat terlaksana dengan baik.

Pada kesempatan itu, Camat Sirandorung Herman Suwito mengajak segenap masyarakat, khususnya kepada umat Katolik untuk saling memberikan dukungan positif dalam rangka mendukung program pembangunan Tapanuli Tengah, baik jasmani dan rohani.

Ia menyebutan, di Sirandorung terdiri dari tujuh desa dan satu kelurahan, telah dibangun gereja Katolik. Oleh sebab itu supaya bangunan yang telah ada dapat dimanfaatkan dengan baik untuk pembangunan kerohanian bagi umat katolik. “Saya mengimbau saudara-saudara, mari kita satukan langkah untuk membangun Kecamatan Sirandorung dalam kebersamaan dengan semangat Sahata Saoloan Saiyo Sakato. Tuhan menciptakan kita berbeda-beda baik suku, agama, dan golongan. Mari kita jadikan perbedaan itu sebagai modal untuk memperkuat tali silaturrahmi. Demikian halnya dengan bangunan gereja yang baru diresmikan ini yang dibangun dengan bahan yang berbeda-beda dengan tujuan untuk mendapatkan bangunan yang kokoh,” tambah camat.

”Selain itu, saya mengimbau kepada saudara-saudara mari kita jadikan acara ini sebagai momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan serta sebagai filter terhadap isu dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang bertujuan memecah belah. Perlu kita ingat bersama bahwa perbedaan itu sangatlah indah, ibarat pelangi yang memiliki warna yang berbeda-beda menciptakan pemandangan yang mangagumkan,” tandasnya. (Metro Siantar)