Sunday, 11 September 2011

Sunday, September 11, 2011
3
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Rusuh Antar Warga, Gedung Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Silo Ambon Jadi Korban.
AMBON (MALUKU) - Minggu siang tadi (11/09/2011) langit di kota Ambon diwarnai asap hitam yang membumbung di beberapa lokasi. Salah satu yang terutama yakni di dekat Gereja Protestan Maluku (GPM) Silo Ambon yang terletak di antara Waringin dan Talake.

Dari pantauan Tim PPGI sebuah kendaraan roda empat dan beberapa kendaraan roda dua terbakar disekitar gereja yang terletak di perempatan Tugu Trikora, sedangkan kaca depan dan samping gereja pecah.

Ini akibat bentrokan antar warga di sekitar wilayah Waringin-Talake yang semula, terjadi di kawasan Mangga Dua, diakukan usai pemakaman tukang ojek bernama Nofri Jogja atau Vino, yang tewas karena dianiaya sekelompok orang pada Sabtu (10/9/2011) malam. Akibat ketidakpuasan itu warga yang mengantar mayat tersebut menyerang warga lain yang kemudian meluas ke sejumlah titik pusat kota Ambon.

14.00 WIT suara tembakan ini mulai menggema di pusat kota, sejak itu situasi menjadi menegangkan. Warga tampak kocar-kacir menyelamatkan diri. Hal ini terlihat di Jl Sultan Baabullah, Jl AM Sangaji dan Jl Talake.

Sebagian warga berkerumun di tepi jalan. Beberapa sudah siap membawa parang. Sementara polisi hanya tampak berjaga di jalanan, sebagian tampak membawa senpi.

Pihak keamanan yang berusaha menormalkan situasi dengan memberikan tembakan peringatan serta menutup beberapa ruas jalan yang menuju daerah tersebut termasuk menjaga gereja Silo dan daerah Pohon Pule untuk melokalisir bentrok antar warga.

Menjelang malam, bentrokan yang terjadi antar warga mereda. Suara tembakan tak lagi terdengar. Meski begitu kedua kubu yang bertikai masih bertahan pada posisinya masing-masing.

Beberapa warga yang ditemui berujar meski suasana telah mereda, mereka ingin mengungsi malam ini sebab mereka takut peristiwa seperti ini dapat menjadi pemicu mengulangnya luka lama kerusuhan Ambon tahun 1999-2005.

Pusat Berekasi
Menkopolhukam Djoko Suyanto langsung memerintahkan Gubernur Maluku, Karel Albert Rahalalu mengantisipasi sedini mungkin terkait bentrokan yang terjadi antar dua kelompok massa di Kota Ambon.

"Yang terhormat Gubernur. Maluku, Kapolri, Pang TNI, dan Kepala BIN. Mohon terus diantisipasi dan diikuti perkembangan issu SARA di. Ambon. Jangan lengah, karena pada masa lalu kejadian awal juga seperti ini. Segera kumpulkan para tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan yang terkait untuk bersama sama melakukan upaya damai dan tidak melakukan tindakan anarkis," bunyi SMS Menkopolhukam kepada pihak terkait yang diforward ke Tribunnews.com, Minggu (11/09/2011).

Menkopolhukam menjelaskan, dirinya berkoordinasi secara langsung dengan Gubernur Maluku, Kapolri Kepala BINin dan Panglima TNI terkait bentrok massa terkait isu SARA ini.

"Siang tadi dan saat ini semua komponen sedang bekerja agar peristiwa itu tidak meluas. Baru saja, pukul 16.50 ini, Gubernur Maluku lapor bahwa situasi sudah mulai mereda, dan pertemuan muspida dan tokoh-tokoh masyarakat akan dilakukan lagi malam ini," ujar Menkopolhukam Djoko Suyanto.(Tim PPGI/Tribunnews)