Thursday 15 September 2011

Thursday, September 15, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Sinode Gereja Protestan Maluku Imbau Umat dan Masyarakat Tolak Provokasi yang Menyesatkan.
AMBON (MALUKU) – Menyikapi kondisi di Kota Ambon yang mulai kondusif kembali selepas bentrokan antara sesama warga Kota Ambon beberapa hari lalu, para tokoh agama maupun Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) mengimbau masyarakat jangan lagi mau diprovokasi para provokator.

“Sebagai pemimpin gereja saya mengimbau umat dan masyarakat untuk membangun ketahanan hukum, membangun komunikasi, membangun saling percaya. Jangan terpengaruh dengan adanya isu-isu provokasi yang menyesatkan dan akhirnya bisa merugikan kita semua. Kita harus menolak segala bentuk provokasi yang akan membuat provinsi ini terpuruk,” ujar Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), John Ruhulessin, kepada SH, di Ambon, Kamis (15/09/2011).

Dikatakan, pihaknya juga sangat mendukung seluruh kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon yang telah ditempuh guna menyelesaikan persoalan yang terjadi, termasuk pengamanan dari TNI/Polri, sehingga diharapkan para pelaku provokasi pun dapat dihukum atas perbuatannya.

“Kami mendukung seluruh langkah yang dilakukan Pemprov maupun Pemkot dan pengamanan oleh TNI/Polri. Kami juga mengharapkan aparat keamanan bisa tingkatkan langkah-langkah pengamanan, sehingga masyarakat bisa proaktif membangun kekeluargaan dan kebersamaan, serta beraktivitas seperti biasa. Kegiatan ekonomi, pendidikan, maupun pemerintahan dan lainnya harus berjalan seperti biasanya,” katanya.

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku, Idrus Toekan, mengatakan, imbauan agar masyarakat Kota Ambon jangan mau diprovokasi orang-orang yang tidak bertanggung jawab telah disampaikannya secara pribadi maupun bersama dengan para tokoh agama lainnya, termasuk juga seruan untuk mengusut dan menindak tegas para pelaku provokasi.

“Imbauan sudah berkali-kali kami sampaikan melalui media, baik perorangan maupun oleh tokoh-tokoh agama secara bersama, terkait hal tersebut,” ujar Toekan kepada SH, di Ambon, Kamis.

Dijelaskan, para tokoh agama, termasuk dirinya, telah mengimbau seluruh masyarakat Maluku, khususnya masyarakat Kota Ambon, agar jangan mudah memercayai isu-isu dari pihak yang tidak bertanggung jawab, kemudian untuk segera melaporkan setiap kejadian yang ada di tengah-tengah masyarakat kepada pihak keamanan; juga waspada terhadap orang-orang yang tidak dikenal (OTK).

Kemudian, percayakan semua masalah yang terjadi akhir-akhir ini pada pihak yang berwajib dan pada seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan organisasi kemasyarakatan untuk dapat menjaga situasi dan ketertiban serta dapat mengayomi umatnya masing-masing.

Menyikapi situasi dan kondisi keamanan saat ini, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengimbau masyarakat yang ada di kota ini untuk tetap menjaga kedamaian, kemananan, dan ketertiban.

Imbauan ini disampaikan Wali Kota dalam Rapat Koordinasi dengan para camat, lurah, kades, dan ketua RT/RW se-Kecamatan Sirimau dan Nusaniwe. Rapat ini berlangsung di Baileo Slamet Riyadhi, Makorem 151/Binaya, Rabu (14/09/2011).

Dikatakan, kondisi Kota Ambon yang mulai berangsur-angsur kondusif ini harus tetap dijaga dan warga Kota Ambon tidak boleh terprovokasi dengan isu-isu yang dapat mengakibatkan konflik terulang. (Sinar Harapan)