Friday 16 September 2011

Friday, September 16, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Uskup Banjarmasin Tutup Jambore Orang Muda Katolik (JOMKA) Keuskupan Banjarmasin 2011.
BANJARBARU (KALSEL) – Uskup Banjarmasin Mgr Petrus Boddeng Timang menutup Jambore Orang Muda Katolik (JOMKA) Keuskupan Banjarmasin 2011 dengan Misa Kudus dengan meminta agar OMK dapat menjadi tokoh-tokoh Komunitas Basis Gerejani (KBG).

”Kiranya sepulang dari pertemuan ini, para peserta dapat menjadi tokoh-tokoh di KBG, wilayah dan paroki masing-masing, atau di mana pun kalian berada,” kata Mgr Timang kepada 264 OMK dari sembilan paroki di Keuskupan Banjarmasin yang menghadiri Misa Penutupan JOMKA 2011.

JOMKA 2011 diikuti oleh Paroki Katedral Keluarga Kudus Banjarmasin, Paroki Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tanpa Noda Kelayan, Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus Veteran, Paroki Bunda Maria Banjarbaru, Paroki Santa Theresia Pelaihari, Paroki Stella Maris Sungai Danau, Paroki Santo Vincensius a Paulo Batulicin, Paroki Santo Yusup Kotabaru dan Paroki Ave Maria Tanjung.

Selain itu sebanyak 26 undangan dan 74 anggota panitia terlibat dalam gelaran JOMKA 2011 bertema “Omnia Vincit Amor” (Kasih mengalahkan segalanya; bdk 1 Kor 13:13) yang dilaksanakan di Secata Gunung Kupang, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 27-31 Agustus.

Uskup juga berharap agar JOMKA 2011 telah mengasah jati diri OMK, dan agar “apa yang sudah ditimba di tempat ini, dapat dibagikan pula bagi orang muda lainnya yang kalian jumpai!” Sebelum Misa, uskup sudah mengajak OMK untuk berpikir tentang apa yang diinginkan dan direncanakan oleh masing-masing pribadi dalam rangka menjadi bagian dari masyarakat di Kalimantan Selatan.

Berbagai acara dirancang oleh panitia untuk acara selama 5 hari 4 malam itu. Misa pembukaan dipimpin oleh Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Banjarmasin Pastor Petrus Prillion MSF yang dalam homilinya mengatakan bahwa jambore itu bertujuan untuk mengelola diri demi mempersiapkan pribadi OMK dalam menghadapi tantangan hidup jaman sekarang yang tidak mudah.

Dalam jambore peserta mendengar dan mendiskusikan tentang Ekaristi dan Liturgi. Seminar Ekaristi dibawakan oleh Pastor Hieronimus a Spiritu Sancto CSE yang menekankan penerimaan dan kerinduan akan Yesus dalam Ekaristi. Sedangkan Seminar Liturgi dibawakan oleh Pastor Alvares Maria CSE yang menjelaskan tentang arti, makna, hakekat, ciri-ciri dan fungsi liturgi.

Selain Misa dan adorasi, peserta melalukan sharing antarparoki, outbond, dan api unggun. Sebanyak 20 kelompok dalam outbond memainkan sedot sebul, labirin, holahop, pesawat antariksa, melukis bersama, penjinak atom, panjat dinding, basusurup, bambu kesurupan dan kaki gajah, yang semuanya diselingi tugas dan teka-teki.

Peserta juga menampilkan kemampuan mereka dalam aneka tarian tradisional, gerak dan lagu, serta pertunjukan drama.

Digelar juga promosi panggilan dengan menghadirkan Direktur KKI Keuskupan Banjarmasin Pastor Antonius Bambang Doso Susanto Pr, Direktur Seminari Menengah Senakel Keuskupan Banjarmasin Pastor Ignatius Supardi Prihatin Saputro Pr, tiga suster dari tarekat SPC dan SSpS, satu frater CMM dan satu frater diosesan Keuskupan Banjarmasin.

Selain sharing dari dua peserta,OMK Keuskupan Banjarmasin ditantang untuk menjawab atau memikirkan tentang apa yang bisa mereka perbuat bagi keuskupannya.

Setelah imam, suster maupun frater secara bergiliran mengungkapkan perjalanan panggilannya masing-masing, dua peserta putri dan 10 peserta putra naik ke panggung seraya mengungkapkan niat mereka untuk menjadi imam dan suster.

JOMKA 2009 berlangsung di komplek TK-SD-SMP Sanjaya Banjarbaru, 20-23 September 2009 dengan 257 peserta dan didukung oleh 46 anggota panitia. (Pena Indonesia)