Friday 2 September 2011

Friday, September 02, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Uskup Charles Chaput : Berita Keagamaan di CNN, MSNBC dan The New York Times Tidak Dapat Dipercaya. PHILADELPHIA (AS) - Berita-berita keagamaan CNN, MSNBC dan The New York Times tidak dapat dipercaya, demikian dikemukakan oleh Uskup Agung Katolik Philadelphia yang baru, Charles Chaput, di hadapan lebih dari 10.000 pemuda, Rabu (17/08/2011).

"Di Amerika Serikat, perlawanan kami terhadap aborsi, kehidupan keluarga, pernikahan sejenis, dan isu-isu sensitif lainnya telah menyebabkan publik mengganas dan melakukan ancaman hukum, tidak hanya kepada Katolik, tetapi juga Mormon, kaum evangelis dan umat beragama lainnya," kata Chaput.


"Dan dengan sedikit pengecualian, media massa cenderung menutupi masalah yang dipersoalkan dengan kombinasi kebodohan, kemalasan dan bias terhadap iman Kristen tradisional," katanya.

Ia beranggapan bahwa umat Katolik bersama-sama dengan orang-orang beragama lainnya keliru jika bergantung pada media seperti The New York Times, Newsweek dan CNN dalam liputan soal isu-isu keagamaan.

Chaput menyatakan bahwa media-media gagal memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang iman keagamaan karena sumber daya mereka yang terbatas atau karena adanya prasangka terhadap agama.

Menurut Chaput, media-media tersebut dikendalikan oleh kaum sekuler yang lebih fokus pada upaya mencari keuntungan. "Mereka hanya memiliki sedikit simpati atas iman Katolik dan cukup banyak skeptisisme agresif terhadap setiap komunitas agama yang berkhotbah dan mengajarkan kebenaran TUHAN."

Chaput mencontohkan bagaimana media-media itu menyoroti kerusahan sipil di Mesir dan negara-negara Timur Tengah tetapi mengabaikan berita-berita tentang penganiayaan yang dialami umat Kristen di negara-negara itu.

Di Irak, Suriah dan Tunisia, memiliki Alkitab dianggap melawan hukum, demikian juga mengenakan atribut salib. Tapi, media-media tidak pernah menyoroti masalah tersebut.
Chaput juga menyoroti upaya untuk memaksa agama keluar dari wilayah publik yang dapat membahayakan masyarakat AS sendiri. Menurutnya, upaya tersebut merupakan hasil kerja kaum atheis di AS. (Perisai)