Tuesday 27 September 2011

Tuesday, September 27, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Warga Sinode Gereja Masehi Injili Timor (GMIT) Doakan Korban Bom Bunuh Diri di GBIS Kepunton. KUPANG (NTT) - Umat Kristiani dari Gereja Masehi Injili Timor (GMIT), Nusa Tenggara Timur yang tengah mengikuti Sidang Sinode ke-32 di Kupang, Senin (27/09/2011), mendoakan korban bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah.

Ketua Pemuda GMIT wilayah NTT Winston Rondo mengatakan doa syafaat itu dipimpin langsung Ketua Sinode GMIT Pdt Dr Eben Nuban Timo, sebelum melanjutkan sidang Sinode GMIT, Senin.

"Mari kita mohonkan keselamatan jiwa bagi arwah korban ledakan bom di Solo, Jawa Tengah dan keselamatan dan keamanan bagi bangsa ini agar senantiasa tabah menghadapi berbagai macam godaan dalam upaya membangun dan mensejahterakan masyarakat," katanya.

Rondo menambahkan pada kesepakatan itu GMIT juga mengimbau seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi dengan kejadian ledakan bom di Solo, karena merupakan tindakan kejahatan kemanusiaan personal dan tidak mengatasnamakan agama tertentu.

"Seluruh warga gereja diimbau agar tetap tenang dan jangan terprovokasi dengan kejadian itu, tetapi tetap berdiri paling depan untuk menjadi agen damai bagi sesama dan lingkungan," katanya.

Menurut Winston, peledakan bom untuk kesekian kalinya menjadi ujian bagi kesekian kalinya bagi pemerintahan dan bangsa ini untuk memberikan perlindungan bagi warganya.

Pemuda GMIT NTT mendesak pihak kepolisian agar mengusut tuntas dan segera menangkap pelaku atau oknum-oknum yang terlibat dalam skenario peledakan bom tersebut untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Sebagai Pemuda GMIT, kami menyatakan solidaritas yang mendalam buat warga Gereja yang mengalami luka dan kehilangan material dan immaterial," katanya.

Pemuda GMIT, katanya, siap bergandeng tangan dengan pemuda lintas agama untuk memromosikan sikap dan gaya hidup yang aktif, tanpa kekerasan, karena GMIT yakin kekerasan seperti itu (bom bunuh diri) sama sekali tidak pernah diajarkan oleh agama manapun dan dimanapun berada.

"Kami mengapresiasi Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang responsif terhadap kejadian peledakan bom di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah yang sudah menginstruksikan Pengurus Cabang PMII Solo untuk segera melakukan investigasi bersama pihak gereja setempat dan unsur kepolisian," katanya.

Sikap tanggap seperti ini, katanya, sangat diharapkan agar kejadian ini tidak merembet dan menimbulkan kerawanan sosial lebih lanjut.

Ketua Umum PB PMII Addin Jauharudin, Minggu, menyerukan aparat kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) agar tidak lalai dalam bekerja.

"Kementerian Polhukam yang mengkoordinasi institusi penegak hukum, harus melakukan langkah cepat. Seharusnya mereka bisa mengantisipasi gejala ini," katanya.

PB PMII meminta pihak aparat keamanan segera mengungkap dan menangkap pelaku, jika ternyata korban tewas tersebut bukan pelakunya, beserta jejaringnya. (Antara)