Saturday 29 October 2011

Saturday, October 29, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) gelar Dialog di Graha Bethany Nginden.
SURABAYA – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya menggelar Dialog Tokoh Agama di Graha Gereja Bethany, Nginden, yang mengangkat tema “Kerukunan Antar Umat Beragama Ditinjau Dari Persepsi Agama Kristen. Dialog Tokoh Agama yang dihadiri perwakilan dari 6 agama, juga dihadiri dan dibuka oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.

Menurut Walikota Surabaya Tri Rismaharini, pertemuan para tokoh agama yang disertai dialog akan sangat berperan terhadap terciptanya kerukunan dan kenyamanan hidup dalam bermasyarakat.

“Forum ini sangat baik dalam menciptakan semangat kerukunan dan kebersamaan. Saya berharap bisa terus dilakukan untuk meredam dan meminimalisir kemungkinan tindak kekerasan,” kata Tri Rismaharini di Graha Bethany Nginden, Sabtu (29/10/2011).

Pada Dialog Tokoh Agama yang rutin diselenggarakan setiap bulan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya mencoba menghadirkan dialog yang terbuka, untuk terciptanya sikap saling menghormati antar pemeluk agama.

“Setiap bulan FKUB mencoba mengadakan dialog yang bergiliran menggunakan tempat ibadah setiap agama. Bulan ini yang ketempatan adalah agama Krtisten,” ujar Pendeta Slamet, perwakilan agama Kristen.

Sikap saling menghormati antar sesama manusia serta menciptakan perdamaian di masyarakat menjadi isi dialog yang kali ini menghadirkan pembicara dari pihak agama Kristen yaitu Pendeta Simon Filantropha, serta tokoh agama Konghucu, Ongky Setio Kuncono.

“Tantangan dunia dewasa ini, khususnya dengan kemajuan teknologi informasi menjadikan tantangan tersendiri bagi terciptanya hubungan bermasyarakat yang harmonis. Kecenderungan saat ini manusia lebih individual, terlebih dalam menanggapai perbedaan antar manusia, seperti SARA,” ulas Pendeta Simon Filantropha dari Gereja Kristen Indonesia (GKI).

Sementara itu Ongky Setio Kuncono menyoroti peran agama dalam menciptakan kedamaian dan kerukunan hidup manusia.

“Apakah agama saat ini sudah menjadi sarana yang baik bagi terciptanya kerukunan? apakan negara sudah menjadi pelindung dan mengayom masyarakat Indonesia yang plural?,” tanya Ongky dalam paparannya. (Suara Kawan)