Tuesday 25 October 2011

Tuesday, October 25, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gelar Unjuk Rasa Anti Kapitalisme, Umat Kristen, Yahudi dan Islam Beribadah Bersama-sama di Dewey Square.
BOSTON (AS) - Dewey Square sebagai pusat kota Boston, Massachusetts dipenuhi tenda dan terpal milik para demonstran Occupy Boston. Namun, sejak awal berdirinya tenda-tenda tersebut, penyelenggara memastikan ada tempat untuk beribadah.

Sebuah tenda bernama Sacred Space didirikan di sana. Para aktivis harus meninggalkan alas kaki mereka jika ingin masuk ke tenda itu namun semua bentuk kepercayaan atau agama diterima di situ.

Jadwal harian di tempat itu terdiri dari orang yang ingin menyeimbangkan cakra mereka, meditasi, diskusi ayat-ayat Alkitab, serta salat harian. Di dalam tenda tersebut, patung Buddha bersebelahan dengan gambar Yesus sementara sebuah tanda panah menunjukkan arah Mekah.

Tenda itu merupakan cara bagi para demonstran untuk menunjukkan unsur relijius dari aksi demonstrasi mereka.

Meski begitu, gerakan Occupy Wall Street bukanlah gerakan religius. Para pemimpin agama bersikeras bahwa mereka hanyalah partisipan dari gerakan moral yang mengklaim tanpa pemimpin itu.

The Protest Chaplains, salah satu organisasi Kristen di Boston melalui pemimpinnya Marisa Egerstrom menyatakan bahwa kehadiran mereka dan beberapa umat Kristen dari berbagai denominasi di tempat itu bukanlah untuk memamerkan sisi religius, apalagi menginjili dan berkhotbah. Kehadiran umat Kristen adalah sebagai tanda simpati dan niat baik mengadakan perubahan melawan kejahatan; sebab Kekristenan sangat kritis dalam hal; genosida, pelecehan seksual, homoseksual, dan banyak lagi bentuk dosa.

Ia juga menyatakan betapa buruknya perilaku dari korporasi penguasa dunia yang bersembunyi di Wall Street, dengan bertopeng pada agama.

Dalam gerakan yang mengklaim mewakili 99% warga AS, Citra kelompok religius lebih mendominasi ketimbang kelompok liberal, sejak aksi ini dimulai. Di New York, beberapa pendeta dari gereja Trinitas Manhataan membawa sapi emas dalam bentuk sapi jantan Wall Street sebagai lambang berhala keserakahan. Warga Yahudi menggelar Yom Kippur sementara 70 warga Muslim melakukan salat. Di sela-sela unjuk rasa, beberapa tokoh atheis di Amerika secara gamblang mengakui kali ini umat beragama khususnya Kristen, menunjukkan 'ciri khas' Kristen mereka (AOL/Christian Post/NY Daily/MI)