Saturday 22 October 2011

Saturday, October 22, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Inggris Dukung Protes Anti Kapitalisme.
LONDON (INGGRIS) - Pemrotes pendudukan pasar modal London yang dilakukan sejak Sabtu hingga Minggu (16/10/2011) dilanjutkan dengan pendirian perkemahan di luar Gereja Kathedral sebagai bagian aksi melawan keserakahan institusi keuangan.

Sebaliknya, khotbah di gereja dan bacaan Injil juga menyangkut "Tuhan dan uang", menandakan adanya dukungan sejumlah gereja terhadap aksi memprotes kapitalisme. Sejumlah pemimpin gereja di beberapa kota bergabung dengan sejumlah pemrotes.

Para pemrotes menduduki halaman Gereja Santo Paulus guna menunjukkan kemarahan pada para bankir serakah penyebab kekacauan ekonomi. Lebih dari 300 orang berpindah ke sekitar Kathedral. Pendeta Giles Fraser, pemimpin majelis Gereja Santo Paulus, meminta polisi "mengawal" para pemrotes yang telah memasuki hari kedua.

Garis polisi mengelilingi para pemrotes guna melindungi bangunan tersebut. "Garis polisi ini baik bagi mereka," kata Fraser. Namun ia meminta polisi bisa meninggalkan pemrotes yang sudah ada di sekitar gereja. "Karena saya kira tidak diperlukan perlindungan seperti itu," ujarnya. Pemrotes mendirikan 100 tenda setelah melakukan pawai sepanjang Sabtu yang diinspirakan gerakan di AS.

Duduki Wall Street

Upaya mendirikan perkemahan pada Sabtu di sekitar pasar modal London dihalau polisi. Namun kelompok radikal pemrotes ingin berkemah dalam jangka lama di Gereja Santo Paulus.

Dapur tempat memasak didirikan dan mereka menerima sumbangan dari para donatur. Bantuan didesain seperti gerakan rakyat Mesir di lapangan Tahrir. Sementara untuk media diberikan tempat guna meliput, dengan fasilitas internet dan siaran langsung. Toilet mini dipasang tujuh buah.

Juru bicara pemrotes menyatakan tujuan pendudukan, yakni "menantang para bankir dan institusi keuangan yang telah melakukan perjudian dan merusak perekonomian”. Gerakan seperti ini dan 20 pendudukan para pemrotes dilakukan di seluruh Inggris dan apa yang terjadi diinspirasikan dari gerakan di Wall Street AS.

Roy Alexander (39) dari Surrey menyatakan, "Kami merencanakan bertahan di sini. Saya kira makin banyak orang yang akan bergabung."

Seorang pria yang enggan disebut namanya menyatakan, "Saya mengerti tentang politik, namun saya tidak yakin ini merupakan gagasan yang muncul dari kaum sosialis. Isu ini telah menarik orang dari berbagai lapisan masyarakat. Saya atheis."

Pemrotes lain, Ollie Taylor (23) dari Aldershot menyatakan, "Saya sungguh-sungguh tertarik dengan masalah ini. Saya kira ini akan memiliki efek bola salju." Ia dan sejumlah temannya meninggalkan pekerjaannya untuk berpartisipasi dalam demonstrasi.

Aksi Ditunggangi
Dukungan pihak gereja dilakukan meskipun pendeta tidak memberikan dukungan khusus pada pendudukan halaman, namun ia mendukung protes yang dilakukan secara demokratis dan damai. Sementara demonstrasi global menolak kapitalisme bertajuk aksi damai ini malah berujung bentrokan di Roma.

Tak seperti di belahan dunia lainnya, aksi demonstrasi di Italia disinyalir ditunggangi kriminal. Banyak pelaku aksi bertopeng malah merusak dan membakar mobil, merusak ATM-ATM, dan melempari bank dengan batu-batu dan bahkan marka jalan.

Sebanyak 12 orang ditangkap karena sangkaan melakukan kerusuhan. “Kita harus mengutuk mereka, tanpa terkecuali,” seru Perdana Menteri Silvio Berlusconi.

Aksi ini menodai aksi serupa di berbagai belahan dunia, selama akhir pekan. Ratusan ribu orang yang beraksi damai malah mendesak polisi berlaku keras terhadap mereka yang “memanfaatkan” situasi dengan melakukan tindak pidana bertamengkan demonstrasi.

“Kemarin-kemarin kita telah dipertontonkan adanya anomali di masyarakat Italia. Kali ini juga. Tetapi ini yang paling membuat kita malu,” kata Wali Kota Roma Gianni Alemano kepada koran La Stampa, Senin dini hari.

Adanya kerusuhan di tengah aksi damai dimanfaatkan pihak pemerintah untuk menuding oposisi. Menteri Pertahanan Ignazio La Russa menuding ada “aksi golongan kiri” menunggangi aksi itu. “Mereka menyelipkan pesan-pesan bahwa cara apa pun harus dilakukan dan halal untuk mengusir Berlusconi,” kata La Russa.

Di kota lain, Lisbon dan Madrid, aksi serupa tetap dalam koridor damai. Mereka mengecam IMF dan World Bank yang bertindak malah meningkatkan jumlah pengangguran di dua negara itu.(AP/Bloomberg/CNN/The Guardian/Sinar Harapan)