Monday 24 October 2011

Monday, October 24, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Gereja Injili di Indonesia (GIdI) Klasis Mulia Wilayah Yamo gelar Sidang Klasis ke 13. MULIA (PAPUA) - Untuk memilih kepengurusan yang baru, Gereja Injili di Indonesia (GIdI) Klasis Mulia Wilayah Yamo mengadakan Sidang Klasis GIdI yang ke 13, bertempat di Aula Klasis GIDI Mulia Wilayah Yamo.

Sebanyak 1000 orang peserta ikut ambil bagian dalam acara Sidang Klasis ini. Selain di hadiri 1000 orang peserta, pada pembukaan yang berlangsung Selasa, (18/10/2011) juga di hadiri ribuan jemaat GIDI Puncak Jaya serta dari denominasi gereja lainnya yang ada di Puncak Jaya.

Bupati Puncak Jaya Lukas Enembe, S.IP dalam sambutanya mengatakan, pelayanan pemerintah dan hamba-hamba Tuhan kepada masyarakat itu sama. Cuma yang menjadi perbedaan, kalau pemerintah di gaji oleh negara, sedangkan hamba-hamba Tuhan digaji oleh Tuhan.

“Pada kesempatan ini, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua hamba-hamba Tuhan yang melayani, baik di wilayah Puncak Jaya maupun di luar Puncak Jaya,” ungkap Bupati Lukas Enembe.

Menurut Lukas Enembe, bahwa sampai hari ini semua hamba-hamba Tuhan di Puncak Jaya mereka masih menerima honor dari pemerintah Puncak Jaya.

Lukas Enembe sedikit menceritakan sejarah Gereja GIDI di Indonesia, GIDI terbentuk pertama kali di pegunungan Papua termasuk Kabupaten Puncak Jaya. Dan Gereja GIDI ini tidak di adopsi dari luar.

Sedangkan penyebaranya menurut Lukas Enembe, Gereja GIDI bukan saja di wilayah pegunungan tetapi telah menyebar di beberapa kota-kota di bagian pesisir pantai di Papua.

“Selain itu, penyebaran Gereja GIDI juga sudah tersebar di pulau Jawa, pulau Sumatra serta di Naggro Aceh Darusalam. Itu penyebaranya dari Papua. Hamba-hamba Tuhan yang melayani disana mereka dari sini,” jelas Lukas Enembe.

Kesempatan itu, Lukas Enembe menegaskan, untuk Sidang Klasis ini salah satu menjadi program prioritas para hamba-hamba Tuhan, yaitu masalah keamanan di Puncak Jaya, serta penyebarah HIV/AIDS. (papuapos nabire)