Wednesday 19 October 2011

Wednesday, October 19, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ketua KWI dan PGI ajak Semua Pihak Bekerja Sama Akhiri Kejahatan. JAKARTA - Tokoh Lintas Agama menilai, tindak kejahatan korupsi hingga kini masih merajalela di Indonesia, pelanggaran hak asasi manusia dan hilangnya keadilan, dan semakin meningkatnya penderitaan rakyat karena beban biaya untuk pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok, juga terus meningkat.

Dalam pernyataan yang dibacakan di depan Tugu Proklamasi tersebut mengungkapkan keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi dan situasi saat ini. Berbagai masalah bangsa hingga saat ini tidak bisa ditanggulangi. Lemahnya kepemimpinan nasional saat ini, menurut mereka, menjadi penyebab utama memburuknya situasi dan kondisi berbangsa dan bernegara saat ini.

Penyebab utama memburuknya situasi dan kondisi berbangsa dan bernegara saat ini, karena lemahnya kepemimpinan nasional saat ini. Karena itu, Tokoh Lintas Agama dalam pernyataan keprihatinannya mengajak rakyat untuk terus bekerja sama memperbaiki bangsa dan negara.

"Akhirnya, kami mengajak rakyat dan semua pihak bekerja sama untuk segera mengakhiri situasi ini sesuai semangat konstitusi kita," kata Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Mgr Martinus D Situmorang membacakan surat pernyataan bertajuk surat terbuka kepada rakyat di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/10/2011).

Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Pendeta Andreas Yewangoe mengungkapkan, telah cukup lama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan berbagai tokoh nasional mengatakan berada di garis depan untuk memberatas korupsi.

"Tapi ternyata korupsi politik tetap merajalela. Gurita korupsi dari hulu ke hilir melibatkan pejabat kementerian, anggota DPR, para penegak hukum, partai politik, pengusaha dan sebaliknya," katanya.

Dalam pernyataan sikap yang dibacakan di depan Tugu Proklamasi tersebut ditandatangani antara lain oleh Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Mgr Martinus D Situmorang, Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia Pendeta Andreas Yewangoe dan mantan Ketua Umum Muhammadiyah Syafii Ma'arif.

Mantan Ketua PB NU Salahudin Wahid. Agamawan dan Budaywan Frans Magnis Susesno, Bikhkhu Sri Panyavaro Mahathera, Ida Pedande Sebali Tianyar Arimbawa`dan Djohan Effendi. Selain itu, juga tampak aktivios relawan tokoh lintas Agama, Effendi Ghazali dan juga tampak Aktivis HAM Usman Hamid. (Suara karya/Tribunnews)