Tuesday 18 October 2011

Tuesday, October 18, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Majelis Rakyat Papua (MRP) Pokja Agama Harapkan Dualisme Kepemimpinan di Persekutuan Gereja Baptis di Papua (PGBP) Diakhiri. JAYAPURA (PAPUA) — Perpecahan dalam gereja mengakibatkan jemaat kehilangan arah dalam mengembangkan dan menumbuhkan iman rohani.

Hal tersebut disampaikan oleh anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Pokja Agama, Ibu Penetina Kogoya, S.Sos, pada (16/10/2011) di Dankindont Kotaraja.

Menurutnya sampai saat ini para pimpinan gereja yang seharusnya memikirkan masalah jemaat malah bertikai dan hal ini menjadikan masyarakat atau jemaat yang menjadi korban, mereka mengelukan kepada kami untuk berperan guna menyatukan kembali seperti semula.

Penetina berujar “Saya sangat mengharapkan kesadaran pimpinan gereja yang sementara mempertahankan pendapat untuk menyadari diri masing-masing demi kepentingan umat karena didalam gerejalah terbentu moral iman serta mengenal Tuhannya untuk mengimplementasekan ajaran-ajaran yang menurut mereka baik”.

“Hal yang sama masyarakat atau umat Gereja Baptis di Tanah Papua (PGBP) menginginkan dari kedualisme kepemimpinan menjadi satu yaitu dibawa kepemimpinan Bapak Socrates S. Yoman dengan Bapak Perinus Kogoya untuk bersatu kembali guna membangun dombanya" tambahnya.

Namun menurut Penetina, kesediaan Pendeta Sofyan Yoman dalam berdialog belum ditanggapi pihak Pdt Penius, justru pihak Pdt Penetinis memaksakan agar kongres istimewa harus berjalan, sedangkan keinginan umatnya untuk bersatu diabaikan. Hal ini justru membuat umat Baptis Papua kehilangan arah.

Untuk itu dirinya berharap Kongres yang rencananya akan dilaksanakan akhir bulan ini kalau bisa ditunda dan membicarakan untuk bersatu dulu agar umat tidak kehilangan arah, lanjut Tina “sampai saat ini dari daerah-daerah tidak bersedia untuk hadir dalam kongres tersebut apabila belum bersatu ujarnya. (Binpa/Tim PPGI)