Friday 7 October 2011

Friday, October 07, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku dan Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (MPH) Himbau Warga Ambon Cinta Damai.
AMBON (MALUKU) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku dan Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (MPH) menghimbau warga Kota Ambon untuk hidup dalam cinta damai. Dengan dibukanya jalur-jalur jalan yang selama ini dianggap rawan oleh masyarakat pasca kerusuhan massa 11 September 2011 lalu, baik MUI maupun Sinode GPM menilai hal tersebut sebagai bagian dari upaya untuk mempererat kembali tali persaudaraan antar masyarakat di Kota Ambon.

Ditemui disela-sela acara syukur­an HUT TNI ke-66 yang berlang­sung di Baileo Slamet Riyadi Makorem Batu Gajah Ambon, Rabu, lalu, Ketua MUI Maluku, Idrus Toekan menghimbau kepada warga Kota Ambon untuk tetap mempertahan­kan kondisi keamanan yang ada di Maluku khususnya Kota Ambon guna kesejahteraan masyarakat. “Kondisi yang sudah membaik ini kita tetap pertahankan untuk mem­bangun Maluku yang aman sejahtera dan cinta damai. Jangan kita gampang terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” tandas Toekan.

Ia meminta masyarakat Kota Ambon yang mendiami jalur-jalur jalan yang kini telah dilalui angkutan kota tertentu untuk menjaga keamanan dan tidak membuat onar, sehingga menimbulkan gejolak-gejolak yang tidak diinginkan bersama. “Saya minta kepada masyarakat yang mendiami jalur-jalur jalan tersebut untuk bersama menjaga keamanan dan menghindari diri dari hal-hal yang membuat kita hidup dalam kesengsaraan. Mari kita pelihara keamanan yang sudah membaik ini,” harapnya.

Sementara Ketua MPH Sinode GPM, Pdt John Ruhulesin menyata­kan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Waihaong yang ikut menjaga keamanan jalur jalan saat dibukanya kembali jalur jalan untuk dilalui angkutan kota jurusan Nu­saniwe.

“Kami minta terima kasih kepada masyarakat Waihaong yang ikut berpartisipasi untuk dibukanya kembali jalur jalan di daerah terse­but. Kita berharap seluruh penggu­na jalan dapat melalui jalur-jalur yang dibuka itu dengan tertib,” ujar Ruhulesin.

Soal tingkat pengamanan dari aparat keamanan yang dirasakan masih kurang, menurutnya dalam kondisi saat ini bukan soal aparat keamanannya. Tapi bagaimana ke­percayaan masyarakat satu terha­dap yang lain.

“Mau aparat seba­nyak apapun, tapi kalau masyarakat sudah tidak lagi saling percaya kan percuma. Kita semua punya ko­mitmen untuk membangun kota ini. Pemerintah Kota Ambon punya komitmen besar untuk seluruh dinamika kota berjalan dengan baik. Sebab itu mari kita bangun bersama, jaga bersama keamanan yang sudah tercipta ini,” pungkas Ruhulesin. (Maluku News)