"Beliau adalah jelmaan Rasul Paulus dari Tarsus," kata Fotinya, yang memimpin Kapel Kebangkitan Rusia sekaligus juga mengklaim dirinya sebagai titisan Joan of Arc, salah seorang Santo asal Perancis.
"Saya melihat tanda-tanda kerasulan Putin mirip dengan Rasul Paulus." Ia memberi contoh Rasul Paulus yang kerap menganiaya umat Kristen sebelum menjadi rasul. Adapun Putin melakukan hal serupa semasa menjadi perwira KGB.
Karena itu, kata Fotinya, ia dan pengikutnya kerap mendoakan Putin agar terpilih kembali menjadi Presiden Rusia pada pemilu tahun depan. "Kami berdoa di altar demi kesuksesan beliau," ujar pemilik Pusat Pengobatan Energi Kosmos ini.
Perkembangan kebebasan beragama dan pemikiran filosofis dikontrol ketat dan diawasi oleh pemerintah sejak kejatuhan Soviet, salah satunya yang paling di adalah perkembangan sekte-sekte kecil yang berada diluar Kristen.
"Ia pernah ditahan selama 21 bulan karena menilap uang negara pada 1990-an," ujar seorang purnawirawan yang tinggal di Bolshaya Elnya. "Pemerintah pun, menempatkan aparat FSB—penerus KGB—di sana. Sejak itu dia mulai memuj-muji Putin dan Raja Ivan di depan publik sebagai rasul. Biar ia tak diperiksa." ujar dia.
Tak hanya Fotinya yang memuja Putin sebagai seorang rasul. Ada juga sekte kecil yang bertempat di kota Abakan, Siberian Selatan yang diikuti oleh ratusan warga baik Rusia maupun pendatang yang menyembah seorang mantan pimpinan kepolisian di wilayah itu, Sergei Torop, sebagai Kristus.
Sesat Pencari Sensasi
Terkait hal ini, para pemimpin Gereja Orthodoks di Rusia secara tegas menganggap kepercayaan Fotina dan sekte-sekte lainnya terhadap para tokoh adalah sesat. Sebab mereka memiliki pemahaman diluar Kristen, dan mencampur adukan dengan pengertian sendiri, walau mereka bertopeng dengan menggunakan tata ibadah Gereja Orthodox Rusia.
Pater Alexei dari gereja Orthodox Keuskupan Nizhni Novgorod menyatakan kepercayaan Fotinya menurutnya adalah sekte dengan campuran 'Orthodox Katholik, Budhaisme, Okultisme dan berintik Politik', yang bertujuan untuk mencari sensasi dalam masyarakat Rusia ". Apalagi menjelang pemilihan Presiden yang nampaknya akan diduduki oleh Perdana Mentri Vladimir Putin". (Time/RianNovosti/Tim PPGI)
