Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Ibadah HUT ke 29 Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Morea Ratatotok.
RATAHAN (SULUT) - Jemaat Tesalonika adalah jemaat yang awalnya penuh keterbatasan tetapi mempunyai kualitas iman pengharapan yang kuat.
Mengambil kutipan ayat Alkitab Wahyu tiga, Bupati Minahasa Tenggara Telly Tjanggulung pada sambutan perayaan HUT ke 29 Gereja Pantekosta di Indonesia (GPDI) Morea Kecamatan Ratatotok, Rabu malam (23/11/2011) mengingatkan jemaat agar tak mementingkan kuantitas.
"Jemaat tidak harus besar dan mayoritas tetapi yang paling pokok kwalitas Imannya, dan apapun yang terjadi harus tetap pada keyakinan jangan hanya masalah sedikit langsung menjual Tuhan," ujar Tjanggulung.
Lebih lanjut pengendara DB 1 J ini berharap agar masyarakat Moreah khususnya jemaat GPDI Morea bukan hanya menjadi subjek pembangunan tetapi objek pembangunan.
"Marilah kita menjaga seluruh fasilitas pemerintah yang di berikan pemerintah untuk masyarakat," tukas Tjanggulung.
Sedangkan Tonny Lasut selaku Ketua DPRD Minahasa Tenggara pada kata sambutannya juga berharap peran aktif masyarakat dalam pembangunan.
"Kerukunan yang terjadi selama ini di Morea patut di contoh dan harus terus di pertahankan, seperti dalam acara ini hadir dari semua lintas agama atau dari golongan," ujar Lasut.
Turut hadir kasatpol PP, kabag humas dan protokol, kabag umum, kabag tata pemerintahan dan Camat Ratatotok. (Tribun Manado)
Beranda
»
gpdi
»
ibadah
»
minahasa tenggara
»
Perayaan HUT
»
ratahan
»
sulawesi
»
Sulut
» Ibadah HUT ke 29 Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Morea Ratatotok
Thursday, 24 November 2011