Tuesday 8 November 2011

Tuesday, November 08, 2011
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Nopsianus Damping: Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) Jangan Buang Universitas Kristen Indonesia di Tomohon (UKIT). TOMOHON (SULUT) - "UKIT berdiri karena GMIM, jadi GMIM sebagai induk tak bisa membuang UKIT. Ini dosa besar jika terjadi," kata Nopsianus Damping, Dosen Universitas Indonesia dalam seminar Undang-undang Yayasan dan Reformasi Gereja, Senin (07/11/2011).

Seminar Undang-undang Yayasan dan Reformasi Gereja,
Senin (7/11) [tribun manado]
Seminar tersebut dihadiri mantan Wakil Wali Kota Tomohon Syenie Watoelangkow, Rektor Universitas Kristen Indonesia di Tomohon (UKIT) Yayasan Perguruan Tinggi Kristen (YPTK) Richard Siwu, mantan Ketua Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) W A Roeroe, dan seluruh civitas akademika.

Menurut Damping, UKIT sebagai saudara kandung GMIM tak bisa dipisahkan dengan norma apapun, sebab sejak awal para founding father bersepakat tak boleh ada masalah dan perselisihan dalam membangun pendidikan menjadi lebih maju. "Tapi saya heran, kok generasi sekarang mau UKIT di buang, pada hal UKIT tak bisa jauh dari GMIM," tuturnya.

Menurutnya, persoalan UKIT harus dituntaskan oleh semua pihak terkait dengan duduk bersama dalam satu meja, agar nilai historisnya tidak hilang. "Yang terbaik untuk menyelesaikan masalah UKIT adalah dengan duduk satu meja, tak ada gunanya bertahan dengan membuang UKIT. Sampai kapan," kata Damping.

Hal senada diungkapkan Pendeta Boy Mait. Menurutnya diperlukan keterlibatan sosok yang masih netral, dihormati dan berwibawa dalam menyelesaikan polemik di UKIT. "Saya yakin persoalan UKIT dapat diselsesaikan, kalau semua ada kata sepakat. Jangan ada yang disana bilang benar dan disini salah," tukasnya. (Tribun Manado)